Kasus Pencabulan Anak di Kepri Meningkat

Karena Lemahnya Peran Orang Tua?

Kasus Pencabulan Anak di Kepri Meningkat
Kasus Pencabulan Anak di Kepri Meningkat
Jika korban pencabulan remaja, dikatakan Agus, dipastikan hubungan yang dilakukan atas dasar suka sama suka. "Biasanya, kasus ini sampai ke pengadilan karena orang tua tidak terima, akibat pergaulan bebas anak gadisnya jadi korban," ujar Agus.

Meskipun dilihat dari latar belakang hubungan tersebut atas dasar suka sama suka, atau faktor keterpaksaan karena ingin membuktikan cinta, jika ada laporan dari orang tua anak, kasus tersebut akhirnya akan terus berlanjut hingga menjalani proses persidangan. "Mungkin ini bentuk dari rasa kepedulian orang tua terhadap anaknya, dengan melaporkan kasus tersebut ke polisi. Namun akan jauh lebih baik lagi jika orang tua dari awal melakukan tindakan pencegahan, hingga kasus ini tidak terjadi," saran Agus.

Mengingat bahwa UU Perlindungan Anak sendiri ancamannya tidak main-main, Agus pun mengingatkan orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anak mereka. "Anak-anak bisa nongkrong di luar sampai tengah malam. (Ini) menunjukkan lemahnya kontrol orang tua terhadap anak mereka. Dalam kasus seperti ini, orang tua juga harus bertanggung jawab," ungkapnya.

Masih menurut Agus, sementara itu Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAID) Kepri yang diharapkan dapat membuat suatu kebijakan serta mempercepat tersedianya penjara anak atau pusat rehabilitas anak yang bermasalah, hingga kini juga belum ada kejelasannya. "Dilihat dari kondisi saat ini, penjara anak sudah harus ada," ujarnya.

TANJUNGPINANG - Tahun ini di Tanjungpinang, kasus cabul di kalangan remaja tercatat meningkat dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu hanya ada 1 kasus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News