Kasus Penendangan Sesajen di Gunung Semeru Minta Dihentikan, Setuju?

jpnn.com, YOGYAKARTA - Kasus penendangan sesajen di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur minta dihentikan.
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Al Makin menyampaikan harapan tersebut, karena masih banyak kasus yang lebih besar.
Pelaku penendangan berinisial HF, kini telah diamankan pihak kepolisian.
"Saya menyerukan agar proses hukum ini sebaiknya dihentikan dan sebaiknya dimaafkan," ujar Al Makin saat konferensi pers di Kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Jumat.
Menurut Al Makin, dibandingkan kasus yang menjerat HF, banyak pelanggaran lain yang lebih berat terkait dengan kaum minoritas, tetapi tidak masuk ke ranah hukum.
"Banyak sekali kasus yang lebih berat."
"Saya sendiri punya datanya yang lengkap, pelanggaran rumah ibadah, pelanggaran kepada minoritas, pembakaran, tidak semuanya masuk ranah hukum," ucapnya.
Al Makin menyatakan mendapat data pelanggaran itu saat masih menjadi peneliti keragaman hampir di seluruh wilayah di Indonesia.
Rektor UIN minta kasus penendangan sesajen di Gunung Semeru minta dihentikan, setuju?
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan 900 Meter di Atas Puncak
- Sunan Kalijaga Endowment Fund Perkuat Kemandirian Finansial PTKIN
- Masih Berstatus Waspada, Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Tinggi Letusan 1.000 Meter
- Berstatus Siaga, Gunung Semeru Erupsi 4 Kali Disertai Letusan
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Masyarakat Perlu Waspada