Kasus Syahril Yasin Limpo dan Aroma Perseteruan KPK vs Polda Metro Jaya

Kasus Syahril Yasin Limpo dan Aroma Perseteruan KPK vs Polda Metro Jaya
Ilustrasi - Ketua KPK Firli Bahuri. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari menilai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tengah berada di situasi sangat pelik.

Dia menyebutkan proses penanganan korupsi di kementerian pertanian yang menyeret Menteri Pertanian nonaktif Syahril Yasin Limpo, terbentur tembok tebal yaitu tudingan pemerasan pada pimpinan KPK.

Dia menyebutkan sejumlah friksi antara Firli Bahuri dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto bisa sebagai "kaca mata" untuk melihat hal tersebut.

Diketahui, SYL sudah melaporkan seseorang atas tindak pidana pemerasan ke Polda Metro Jaya.

Dari informasi yang dihimpun, laporan SYL itu mengadukan unsur pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa kedatangannya ke Polda Metro Jaya adalah dalam rangka menyampaikan keterangan pengaduan masyarakat (dumas) tertanggal 12 Agustus 2023.

Dia menyebutkan laporan ini juga berangkat dari saran Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.

"Kenapa SYL tampil tampak perkasa menghadapi KPK? Sejumlah friksi Firli dengan Karyoto bisa digunakan sebagai optik untuk melihat hal ini," kata Sholeh dalam keterangannya, Selasa (10/10).

Direktur Eksekutif CSIIS Sholeh Basyari menilai Ketua KPK Firli Bahuri tengah berada di situasi sangat pelik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News