Kasus Vandalisme di Dinding Musala: Hati-hati Belajar Agama di Medsos

Kasus Vandalisme di Dinding Musala: Hati-hati Belajar Agama di Medsos
Pelaku vandalisme musala di Tangerang ditangkap polisi. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR Hasani Bin Zuber prihatin atas tindakan vandalisme perusakan fasilitas serta mencoreti dinding Musala Darussalam, Perum Villa Tangerang Elok, Kutajaya, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, dengan kata rasis.

Apalagi, sang pelaku berinisial S alias Satrio (18) juga adalah seorang pemeluk Islam.

Melihat usia pelaku yang masih muda, Hasani menilai tindakan pelaku adalah salah satu bukti betapa bahaya belajar ilmu agama lewat media sosial dan aplikasi online. 

"Hati-hati belajar agama secara daring. Belajar agama wajib dibimbing seorang guru. Agar ketika ada pemahaman yang keliru, gurulah yang akan mengarahkannya," kata Hasani yang juga Ketua PC GP Ansor Bangkalan, itu Kamis (1/10).

Apa pun penyebab S nekat melakukan vandalisme, Hasani mendukung penuh polisi mengusut dengan tuntas kasus itu agar tak lagi dimanfaatkan pihak tertentu yang kemudian dikaitkan dengan isu-isu kebangkitan PKI yang selalu menghangat tiap Oktober tiba.

"Saya mengapresiasi polisi yang cepat mengungkap kasus ini dan menjerat pelaku dengan pasal penodaan agama sehingga isunya tidak liar ke mana-mana," ujar politikus Partai Demokrat ini.

Seperti diketahui, polisi menangkap S setelah beberapa jam mencoret-coret dinding tembok dan lantai musala dengan cat hitam.

Selain coretan di dinding dan lantai, juga ditemukan sobekan lembaran Alquran dan sajadah yang digunting.

Sebaiknya berhati-hati belajar ilmu agama lewat media sosial sehingga tidak sampai salah pemahaman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News