Katanya Junjung Pluralisme, Kenyataannya?

Katanya Junjung Pluralisme, Kenyataannya?
Rusuh demo 4 November. Foto: dok.JPNN

"Sudah sejak lama berbagai paradoks demokrasi dalam ?bentuk pembiaran, kelompok tertentu menggunakan instrumen demokrasi tapi melahirkan produk hukum dan praktik antidemokrasi," tutur Henny melanjutkan pembacaan seruan bersama tokoh dan masyarakat sipil.

Selain itu masyarakat sipil menilai, pluralisme juga hanya digunakan sebagai pembela ketika keberagaman mulai terancam, tapi tak pernah dirawat dan dikembangkan melalui berbagai instrumen pendidikan nasional.

"Pembiaran praktik pelanggaran HAM juga dibiarkan tidak tuntas, tapi kemudian prinsip HAM digunakan untuk membela diri, saat diskriminasi mengancam kelompok lainnya," tutur Henny.(gir/jpnn)


JAKARTA - Belakangan nilai kemajemukan yang dijunjung Indonesia dinilai semakin rapuh dan rentan dieksploitasi untuk berbagai tujuan destruktif.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News