Kau Cun, Ketika Setahun Sekali Telur Berdiri
Senin, 06 Februari 2012 – 08:20 WIB
Arak-arakan tatung adalah tradisi yang sudah berjalan lebih dari 200 tahun. Para tatung berasal dari kelenteng yang tersebar di Singkawang. Para tatung itu diarak dengan menggunakan tandu beralas pedang atau paku tajam. Ada juga yang naik tangga.
Sedikitnya 762 tatung akan menggelar tolak bala untuk Singkawang. Ritual tolak bala dilakukan sejak kemarin. Mereka bakal dikumpulkan terlebih dahulu di Stadion Kridasana, Singkawang, dan melalui Jalan Gusti Situt Lelanang-Diponegoro. Di Jalan Diponegoro, tepatnya di depan Kota Indah, ada panggung kehormatan dan para undangan lain bisa menyaksikan secara langsung atraksi tatung.
Setelah itu, para tatung menuju Jalan Niaga. Di sana ada tiga altar untuk melakukan ritual sembahyang. Tiga altar tersebut milik Majelis Tao Indonesia, Tri Dharma, dan panitia. Seluruh tatung yang ikut serta dalam ritual disantuni panitia. Jumlah santunan bervariasi. Yang tertinggi Rp 2,5 juta.
Sebelumnya, Sabtu malam (4/2), warga Singkawang menikmati pawai lampion. Acara tersebut dibuka Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya. Pawai lampion diawali dari Kantor Pemkot Singkawang.
FENOMENA kau cun atau main telur telah berusia ratusan tahun. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa hal unik itu bakal terjadi. Yakni, momen ketika
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor