Kau Cun, Ketika Setahun Sekali Telur Berdiri

Kau Cun, Ketika Setahun Sekali Telur Berdiri
Naga sepanjang 138 meter turut menyemarakkan pawai lampion di Kota Singkawang pada Sabtu (4/2) malam. Foto: Fachrozi/Pontianak Post

Arak-arakan tatung adalah tradisi yang sudah berjalan lebih dari 200 tahun. Para tatung berasal dari kelenteng yang tersebar di Singkawang. Para tatung itu diarak dengan menggunakan tandu beralas pedang atau paku tajam. Ada juga yang naik tangga.

Sedikitnya 762 tatung akan menggelar tolak bala untuk Singkawang. Ritual tolak bala dilakukan sejak kemarin. Mereka bakal dikumpulkan terlebih dahulu di Stadion Kridasana, Singkawang, dan melalui Jalan Gusti Situt Lelanang-Diponegoro. Di Jalan Diponegoro, tepatnya di depan Kota Indah, ada panggung kehormatan dan para undangan lain bisa menyaksikan secara langsung atraksi tatung.

Setelah itu, para tatung menuju Jalan Niaga. Di sana ada tiga altar untuk melakukan ritual sembahyang. Tiga altar tersebut milik Majelis Tao Indonesia, Tri Dharma, dan panitia. Seluruh tatung yang ikut serta dalam ritual disantuni panitia. Jumlah santunan bervariasi. Yang tertinggi Rp 2,5 juta.

Sebelumnya, Sabtu malam (4/2), warga Singkawang menikmati pawai lampion. Acara tersebut dibuka Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya. Pawai lampion diawali dari Kantor Pemkot Singkawang.

FENOMENA kau cun atau main telur telah berusia ratusan tahun. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa hal unik itu bakal terjadi. Yakni, momen ketika

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News