Kaum Pria di AS Diuntungkan Pernikahan
Rabu, 20 Januari 2010 – 09:10 WIB
Dari perspektif ekonomi, kecenderungan ini telah memberikan andil pada pembalikan peran gender yang diperoleh dari pernikahan," tulis peneliti PRC, Richard Fry and D'Vera Cohn dalam laporan hasil risetnya.
Dibeberkan, pada masa lalu ketika istri yang bekerja reatif sedikit, pernikahan justry meningkatkan status perempuan lebih dari laki-laki. Namun pada dekade-dekade ini, keuntungan akibat pernikahan lebih besar diperoleh kaum laki-laki.
Barometer yang bisa digunakan untuk melihat trend itu adalah tingkat rata-rata pendapatan setiap rumah tangga, yang dalam kurun waktu 1970-2007 naik hingga 60 persen untuk golongan laki-laki menikah, perempuan menikah dan perempuan lejang. Namun hanya 16 persen laki-laki tak menikah yang bertambah pendapatannya.
Penelitian itu difokuskan pada kaum laki-laki dan perempuan AS berusia 30-44 tahun. Laporan PRC itu mencatat bahwa saat ini semakin banyak perempuan AS yang meraih jenjang sarjana dalam kelompok umur tersebut.
NEW YORK – Anda seorang lelaki yang pernah mendapat nasehat bahwa pernikahan bakal melapangkan rejeki? Ternyata ada sebuah penelitian di Amerika
BERITA TERKAIT
- Soal IUU FIshing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel