Kawasan Cincin Api Bergolak, Termasuk Indonesia

Kawasan Cincin Api Bergolak, Termasuk Indonesia
Prajurit Kapassus membantu korban gempa di Citalahab, Desa Melasari, Nanggung, Bogor, Rabu (24/01). Foto : Sofyansyah/Radar Bogor/JPNN.com

Peneliti Gempa Bumi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dani Hilman Natawijaya mengatakan rentetan peristiwa tektonik dan vulkanik yang terjadi memang satu hal yang biasa. “Cincin api pasifik memang aktif terus. Nggak pernah nggak aktif,” katanya.

Serentetan gempa yang dialami Jawa dan Banten tiga hari terakhir juga bukan fenomena yang aneh menurut Dani.

Sejak ratusan tahun lalu rentetan gempa sudah sering terjadi. “Indonesia kan memang negara gempa, jadi kita harus terbiasa,” ujarnya.

Dani mengatakan, peningkatan kewaspadaan harus terus dilakukan. Masih belum bisa diprediksi apakah wilayah lain akan menyusul dengan aktifnya cincin api pasifik ini.

Masyarakat pulau Jawa khususnya harus lebih ekstra waspada. Karena menurut Dani wilayah selatan jawa menyimpan potensi gempa raksasa (sunda megathrust). “Perlu waspada untuk megathrust di selatan jawa dan di Mentawai,” katanya.

Senada, Pakar Gunung Api Surono menjelaskan bahwa antara gempa dan letusan gunung api di sejumlah negara tidak secara langsung berkaitan.

’’Ya pas kebetulan sama-sama (terjadi) saja,’’ terangnya saat dikonfirmasi semalam. Kondisi tersebut memang biasa terjadi di daerah yang rawan gempa.

Karena itu, dia tidak heran ketika di Indonesia sering terjadi gempa. Termasuk gempa Selasa lalu yang kemudian disusul gempa berikutnya kemarin.

Kawasan cincin api pacific terekam aktif. Sejumlah negara yang berada di lempeng Pasifik merasakan gempa dalam waktu hampir bersamaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News