Kaya Aset

Oleh: Dahlan Iskan

Kaya Aset
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Lalu, diikuti tiga doa: "Rodlitu billahi rabba...”, ”Wal takun minkum...”, dan ”Baldatun toyyibatun...”.

Dua organisasi besar Islam di Indonesia itu sama-sama berumur 100 tahun. Lebih tua daripada Republik Indonesia. Bahkan, organisasi Islam lainnya, Al-Irsyad, juga sangat tua: didirikan tahun 1914.

Di Surabaya Al-Irsyad memiliki rumah sakit baru yang sangat modern. Sedang Persatuan Islam (Persis) berdiri tahun 1923.

Tentu Anda sudah tahu: NU dilahirkan di Surabaya. Di Jalan Bubutan. Inilah gerakan untuk menjaga ajaran ahlussunnah wal jamaah berdasar pendapat empat mazhab besar yang diakui di dunia Islam.

Sedang Muhammadiyah awalnya adalah gerakan pemurnian ajaran Islam. Salah satu langkah pertamanya: membetulkan arah kiblat di Yogyakarta.

Gerakan itu memberikan penilaian bahwa Masjid Agung Keraton Yogyakarta tidak menghadap kiblat yang benar. Tidak menghadap ke Makkah.

Maka, gerakan itu membangun masjid kecil tidak jauh dari Masjid Keraton. Kiblatnya dibuat benar secara ilmiah: pakai teknologi penunjuk arah.

Hasilnya: masjid kecil itu dihancurkan rakyat yang tidak mau disalahkan begitu saja. Saya mendapat cerita tersebut dari Dr Sulthon Amin, tokoh besar Muhammadiyah Jatim.

Harlah ke-100 NU dilakukan Selasa depan. Sangat istimewa: ketua panitia pengarahnya pun Menteri BUMN Erick Thohir. Ia anggota Banser bersertifikat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News