Kaya Pangan tapi Indonesia Masih Impor Beras

Kaya Pangan tapi Indonesia Masih Impor Beras
Ketua Lembang 9 Institute, Alwi Hamu.

JAKARTA – Ketua Lembang 9 Institute Alwi Hamu mengatakan bahwa pada 1999, Indonesia pernah membantu 1 juta ton beras kepada Vietnam. Namun, kondisinya berbalik setelah 10 tahun kemudian. Indonesia malah mengimpor beras dari Vietnam pada 2009.
            
"Pada 1999, Indonesia membantu 1 juta ton beras kepada Vietnam. Namun dalam 10 tahun kemudian, kita kok memina agar supaya Vietnam yang bisa membantu kita dalam penyediaan beras," kata Alwi saat Sarasehan Kebangsaan II bertajuk “Membangun Dari Desa dan Dari Penggiran : Menuju Daulat Pangan Bersama Pemerintahan Jokowi-JK, yang digelar Pusaka Trisakti dan Lembang 9, Kamis (4/9), di Jakarta.
            
Ia mengatakan, Vietnam yang awalnya pengimpor kini bisa menjadi pengekspor beras kelas dunia. Alwi pun menyayangkan Indonesia yang kaya akan sumber daya malah masih jadi pengimpor pangan termasuk beras.
            
Karenanya, ia mengajak masyarakat untuk memberikan saran yang baik bagi pemerintahan baru ke depan. “Supaya, bisa mengatasi atau menghilangkan persoalan kekurangan pangan ini,” katanya.  
            
Alwi yakin, negeri ini kaya akan pangan yang tak hanya bersumber daya daratan, tapi juga lautan.

Pembicara lainnya, Ketua Dewan Pakar Pusaka Trisakti Adrinof Chaniago menambahkan, selama 10 tahun terakhir tidak ada kebijakan pemerintah yang bisa mengatasi masalah pangan di negeri ini.
            
"Yang jelas 10 tahun terakhir tak ada yang berubah dari kedaulatan pangan kita," kata Adrinof dalam diskusi yang dipandu Direktur Eksekutif Pusaka Trisakti Fachmi Habsyi itu. (boy/jpnn)


JAKARTA – Ketua Lembang 9 Institute Alwi Hamu mengatakan bahwa pada 1999, Indonesia pernah membantu 1 juta ton beras kepada Vietnam. Namun,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News