Kayu Sering Dicuri, Ini Angka Kerugian Perhutani

Kayu Sering Dicuri, Ini Angka Kerugian Perhutani
Kayu Sering Dicuri, Ini Angka Kerugian Perhutani

jpnn.com - JAKARTA - Hilangnya kayu-kayu milik Perhutani karena dicuri benar-benar menggerogoti keuangan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang kehutanan itu. Selama lima tahun terakhir ini, Perhutani bahkan harus menanggung kerugian hingga Rp 144 miliar.

Menurut Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar, angka pencurian kayu dari tahun ke tahun memang tidak menentu. Sebab, ada kalanya naik, tapi terkadang juga turun.

"Total kerugian Rp 144 miliar itu selama lima tahun terakhir. Saya nggak bisa bilang naik atau turun (tingkat pencurian kayu, red), karena naik turun naik turun," ungkap Mustoha saat menggelar jumpa pers di kantornya, Jakarta, Senin (16/3).

Karenanya untuk mengurangi tingkat pencurian kayu di hutan milik Perhutani, Mustoha dan jajarannya berupaya melakukan pendekatan sosial kepada masyarakat yang menempati areal atau sekitar hutan milik perusahaan pelat merah itu. Selain itu, Perhutani juga aktif menggandeng kepolisian.

Mustoha menambahkan, untuk menjaga hutan yang begitu luas tidak bisa dilakukan dengan cara  kekerasan. Karenanya Perhutani pun menggunakan pendekatan kesejahteraan.

"Kita juga melakukan pendekatan sosial kepada masyarakat, kami yakin kesejahteraan nggak mesti dengan memagari seluruh hutan atau dengan menggunakan kawat-kawat berduri. Mungkin kalau dulu pakai senjata, tapi sekarang tidak," tandas dia.(chi/jpnn)

 


JAKARTA - Hilangnya kayu-kayu milik Perhutani karena dicuri benar-benar menggerogoti keuangan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang kehutanan itu.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News