Keabsahan Peta di UU Daerah Baru Dipertanyakan
Kamis, 28 Juni 2012 – 23:03 WIB
JAKARTA – Penetapan batas wilayah Kabupaten Lingga di Kepulauan Riau seperti tertuang dalam Undang-undang Nomor 31 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lingga dianggap tak sesuai dengan standar teori kartografi. Hal ini diungkapkan saksi ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Sumaryo Joyosumarto pada lanjutan sidang uji materi pasal 5 ayat 1 UU Nomor 31/2003 di Makamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (28/6).
Menurut Joyo, peta wilayah Kabupaten Lingga, Provinsi kepulauan Riau (Kepri) tidak sesuai dengan standar teori kartografi, sehingga tidak bisa dipastikan batas wilayahnya. Sebab peta tersebut tidak mencantumkan skala, data, hingga sumbernya.
"Dalam pasal 5 ayat 2 (UU Kabupaten Lingga) yang menunjukan definisi batas, namun di dalam peta tidak ada definitif batasnya," tandas pria yang juga staf pengajar di Teknik Geodesi UGM ini.
Dia berpendapat, seharusnya peta yang berada di dalam UU kewilayaan harus memenuhi standar peta. “Sebab peta memiliki kekuatan hukum tetap,” tandas Joyosumarto di depan majelis hakim konstitusi yang diketuai Mahfud MD.
JAKARTA – Penetapan batas wilayah Kabupaten Lingga di Kepulauan Riau seperti tertuang dalam Undang-undang Nomor 31 tahun 2003 tentang Pembentukan
BERITA TERKAIT
- Hobi Naik Gunung? Dokter Ratih Berbagi Kiat Terhindar dari Keram Perut Saat Haid
- BMKG Sebut Gempa Bumi di Garut tak Berpotensi Tsunami
- Syukuri Hasil Pemilu 2024, Petinggi Partai Golkar Tunaikan Ibadah Umrah
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- KPU RI Tunjuk Pieter Ell jadi Kuasa Hukum Sengketa Pileg 2024
- Pengamat Sebut Motif Kematian Tidak Wajar Anggota Polri Penting Diungkap, Singgung Pembinaan Mental