Keanggotaan Rusia di Dewan HAM PBB Ditangguhkan, AS dan NATO Janjikan Lebih Banyak Senjata Untuk Ukraina

Keanggotaan Rusia di Dewan HAM PBB Ditangguhkan, AS dan NATO Janjikan Lebih Banyak Senjata Untuk Ukraina
Pertemuan Majelis Umum PBB melakukan pemungutan suara untuk menentukan soal keanggotaan Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia. (Reuters: Andrew Kelly)

Rusia berada di tahun kedua dari masa jabatan tiga tahun di dewan HAM PBB. 

Rusia adalah salah satu anggota paling vokal di dewan HAM PBB dan penangguhan keanggotaannya akan melarang Rusia berbicara dan memberikan suara, kata para pejabat PBB, meski para diplomatnya masih bisa menghadiri debat.

Dampak lain dari penangguhan keanggotaan ini artinya Rusia tidak dapat membuat keputusan yang mengikat secara hukum.

"Mereka mungkin masih akan mencoba memengaruhi dewan melalui proxy," kata seorang diplomat yang berbasis di Jenewa.

Bulan lalu, dewan HAM PBB membuka penyelidikan atas tuduhan pelanggaran hak asasi, termasuk kemungkinan kejahatan perang di Ukraina sejak serangan Rusia.

Berbicara sebelum pemungutan suara, duta besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya, mengatakan memberikan suara untuk mendukung penangguhan keanggotaan untuk Rusia akan "menyelamatkan Dewan Hak Asasi Manusia dan banyak nyawa di seluruh dunia dan di Ukraina."

Sergiy menambahkan, tidak memilih artinya "menarik pemicu" dan akan ada pertumpahan darah mereka yang tidak bersalah.

Amerika Serikat sebelumnya mengumumkan akan meminta penangguhan Rusia dari keanggotaan dewan HAM PBB setelah Ukraina menuduh pasukan Rusia membunuh ratusan warga sipil di kota Bucha.

Keanggotaan Rusia di dewan HAM PBB dibekukan setelah sebuah laporan menunjukkan adanya pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Rusia dengan menyerang Ukraina

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News