Kebakaran itu Berasal dari Depot Gudeg

Kebakaran itu Berasal dari Depot Gudeg
FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Kebakaran kembali terjadi di Surabaya. Kali ini api menghabiskan rumah di Jalan Kendangsari, Kecamatan Wonocolo, pada Minggu malam (14/10). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa pada pukul 19.15 itu. Kerugian materi diperkirakan ratusan juta rupiah. 

Stanley, salah seorang saksi mata, mengatakan, api bersumber dari Depot Gudeg Solo yang tutup sejak pukul 17.00. Depot tersebut menempel rumah warga yang bernama Budiman. "Orang-orang langsung meminta Budiman dan keluarga keluar dari rumah," kata Stanley. 

Api cepat membesar. Tidak banyak yang bisa dilakukan penduduk setempat. Ketua RT 01, RW 7, Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Rudi Hendarto mengatakan, ada empat orang yang tinggal di rumah tersebut Yakni, Budiman bersama istri serta dua asisten rumah tangga. 

Mobil di garasi bisa diselamatkan. Tapi, barang berharga lainnya tidak sempat dibawa keluar. Semua dokumen dan surat-surat penting milik Budiman terbakar. Rudi menjelaskan, rumah Budiman menempel dengan depot yang menghadap ke ruas Jalan Kendangsari itu. 

Setelah tutup, tidak ada aktivitas apa pun di dalam depot tersebut. Rudi melihat api menyala dari bagian depan dan melebar hingga rumah Budiman. Dia tidak berani memastikan penyebab kebakaran itu. "Tapi, kami perkirakan api dari korsleting listrik," ucap dia. 

Mobil PMK tiba di lokasi 10 menit setelah laporan warga. Ada 10 unit yang diturunkan. Proses pemadaman dibagi menjadi tiga titik. Yakni, sisi utara, selatan, dan dari Jalan Kendangsari. Pemadaman membutuhkan waktu sekitar tiga jam. Petugas memastikan api di bagian luar dan atap rumah padam. Setelah itu, petugas masuk ke rumah Budiman melalui pintu garasi. 

Mereka menyisir setiap ruangan. Api bisa dikuasai pukul 21.00. Petugas PMK melakukan pembasahan di semua titik. Api dipastikan padam pukul 22.10. Rudi menambahkan, warga berusaha membantu memadamkan api tersebut. Namun, perangkat untuk memadamkan api tidak ada. Akibatnya, warga pasrah menunggu mobil PMK. "Kami hanya berusaha menyelamatkan pemilik rumah," ucap dia. 

Plt Kepala Dinas PMK Irvan Widyantoro mengatakan, alat pemadam api ringan (APAR) sangat penting. Idealnya, setiap rumah memiliki perangkat tersebut. Apabila terjadi kebakaran, perangkat itu bisa meminimalkan kobaran api sehingga tidak segera membesar. "Kami imbau, masyarakat mulai sadar untuk menyediakan APAR di setiap rumah," ucapnya. 

Yang saya pikirkan ini dokumen dan surat-surat berharga di dalam rumah yang terbakar itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News