Keberadaan Pilot Sukhoi Masih Misterius
Senin, 14 Mei 2012 – 06:23 WIB

Salah satu anggota Tim SAR dari Rusia saat mendaki Gunung Salak, Minggu (13/5). Foto : Arundono W/JPNN
Karena itu, dia meminta kepada semua pihak untuk tidak menyebarkan informasi yang menyesatkan. Dia juga meminta pihak keluarga tidak terpengaruh dengan kabar jenazah pilot tersebut. "Teknologi informasi tidak untuk menyebarkan kabar yang tidak benar. Mohon bijak dengan teknologi," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DIV) Polri, Kombes Pol Dr Anton Castilani menuturkan, hingga kemarin sore, pihaknya belum bisa memastikan bahwa jenazah yang ditemukan tergelantung tersebut benar-benar jasad Alexander Yablontsev. Dia menuturkan, DVI belum bisa memastikan satu persatu identitas jenazah korban Sukhoi, karena masih dalam proses identifikasi.
"Kita tidak bisa bilang itu adalah jenazah pilot, karena sampai sekarang semuanya masih dalam proses. Jadi belum tentu benar jika jenazah itu adalah jenazah pilot. Prosesnya masih panjang," kata Anton.
Terkait proses identifikasi jenazah, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Pol dr Musshadeq Isshad menuturkan jumlah data antemorthem dari pihak keluarga penumpang sudah lengkap. Tercatat, terdapat 35 data antemortem WNI, delapan dari Rusia dan satu dari Amerika. "Sudah lengkap data antemortem dari seluruh penumpang, termasuk profil DNA yang dibutuhkan," jelas Musshadeq di RS Polri, kemarin.
JAKARTA - Kabar mengejutkan sempat beredar dari tim evakuasi di lokasi jatuhnya SSJ 100. Jenazah seorang pria berambut putih yang diduga pilot Alexander
BERITA TERKAIT
- Natalius Pigai Bakal Pertanyakan Vasektomi kepada Dedi Mulyadi
- Pakar Hukum: Putusan MA Wajib Dilaksanakan dalam Perkara RSI NTB dengan Kontraktor
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan