Keberadaan Tol Malang – Pandaan Percuma jika tak Ada Sinergi 3 Pemda

Keberadaan Tol Malang – Pandaan Percuma jika tak Ada Sinergi 3 Pemda
Tol Malang - Pandaan. Foto: Galih Cokro/Jawa Pos

Menurut Muluk, tidak ada alasan bagi daerah untuk tidak bersatu. Sebab, potensi yang dimiliki Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu berbeda. ”Kota Malang unggul di bidang pendidikan, Kota Batu di bidang wisata, dan Kabupaten Malang memiliki resources dan wisata budaya yang banyak,” ujarnya.

Namun, yang menjadi ganjalan adalah, masing-masing daerah terlalu independen alias otonom. ”Ketiganya ini butuh mengatur interdependensinya agar bisa berkembang bersama-sama,” tambahnya.

Permasalahan yang selanjutnya ialah kenaikan kelas suatu objek wisata. Berdasarkan pantauannya, Kota Malang memiliki banyak wisata seperti Kota Batu. Namun, masih menjadi objek wisata. Belum naik kelas menjadi destinasi wisata.

Demikian juga Kabupaten Malang yang dengan thousand beach juga masih menjadi objek wisata. ”Kalau sudah menjadi destinasi wisata, maka perlu ditingkatkan lagi agar menjadi industri wisata,” kata dia.

Tanpa kerja sama, Muluk yakin pengembangan tiga daerah tidak akan maksimal. Dia mencontohkan, Kota Batu tidak mungkin menyelesaikan persoalannya sendiri karena akses masuk wisata Kota Batu itu banyak dari Kabupaten Malang.

”Kalau sudah kerja sama, maka yang menjadi perhatian lebih lanjut adalah Kabupaten Malang nanti dapat apa,” ujar Muluk.

Muluk menjelaskan, kerja sama bisa dilakukan melalui beberapa level. Level pertama networking. Artinya, antardaerah sharing informasi. Level kedua yakni coordination, yakni sharing activities, dan yang terakhir level cooperating salah satunya sharing resources.

”Jika hal ini dilakukan maka menjadi koordinasi yang berimplikasi ketiganya saling menguntungkan,” ujar Muluk.

Masalah yang serius akan muncul jika pengoperasian tol Malang–Pandaan alias Mapan tidak diiringi rencana strategis dari tiga pemda di Malang Raya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News