Kebijakan Anies Mengubah Nama Jalan Sesungguhnya Hanya Menyulitkan Rakyat
"Bagaimana dengan lenong kita, bagaimana dengan palang pintu kita, bagaimana dengan seniman-seniman Betawi, bagaimana kehidupannya, itu yang harus lebih ditekankan daripada sekedar mengganti nama jalan," kata dia.
Bagi gubernur, lanjut dia, memang mudah mengganti nama jalan. Namun, dia m itu punya dampak yang cukup serius," kata dia.
Menurut dia, mengganti STNK, BKPK, NPWP, akta perusahaan tentu akan membebani masyarakat.
"Kalai menurut saya, urgensinya lebih baik kita lebih memanusiakan, ya, para seniman-seniman Betawi," jelas dia.
Seperti diketahui, Anies mengambil kebijakan mengubah sebanyak 22 nama jalan dengan nama tokoh Betawi.
Antara lain Jalan Entong Gendut (sebelumnya Jalan Budaya), Jalan Haji Darip (sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya), Jalan Mpok Nori (sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus), dan Jalan H. Bokir Bin Dji'un (sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede). (tan/jpnn)
Keputusan Anies Baswedan dianggap hanya akan menyulitkan dan membebani ekonomi masyarakat.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Kualitas Udara DKI Jakarta Terburuk Keempat Dunia, Inilah Wilayah yang Terdampak Kuat
- KPU DKI Buka Pendaftaran PPS untuk Pilgub, Butuh 801 Orang
- Anies Gelar Acara Pembubaran Tim Pemenangan, Ada Ketum Pendukung yang Tak Hadir, Siapa?
- PKB dan NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Anies Berkomentar Begini, Simak
- Bukan Ridwan Kamil, Golkar Jagokan Sosok Ini sebagai Bacagub DKI
- Maraton Pilpres