Kebijakan COVID di Australia Sekarang Dipandang Tidak Konsisten. Apa yang Terjadi ?
"Yang tidak kita ketahui 12 bulan lalu adalah betapa cepatnya kita bisa terinfeksi lagi, dan setiap kali kita kena COVID-19 semakin besar kemungkinan kita terkena long COVID," katanya.
"Tentu saja kalau situasi berubah, peraturan juga mesti berubah."
Dr Dyda setuju bahwa pengetatan pembatasan dan penerapan beberapa pembatasan tambahan adalah satu-satunya cara yang bisa dilakukan politisi untuk memastikan pesan mereka dianggap serius.
"Literatur menunjukkan bahwa satu-satunya hal yang bekerja adalah kewajiban atau keharusan dari pemerintah, baik dalam konteks pandemi dan konteks yang lain," katanya.
"Dari sudut pandang kesehatan publik, kita cenderung untuk tidak mau menerapkan aturan wajib yang dimandatkan kecuali ada alasan yang sangat kuat."
"Sekarang mungkin hal tersebut diperlukan lagi."
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.
Saat ini jumlah kasus harian COVID di Australia cukup tinggi, namun kebijakan Pemerintah Federal hingga negara bagian dirasakan tidak lagi konsisten
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka