Kebijakan Global Pengaruhi Produksi Kelapa Sawit Nasional
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Forum Karya Sawit Indonesia (Forkasi) Dedi Zarkasih mengakui ekspor kelapa sawit memang menunjukkan penurunan.
Namun, hal itu bukan sepenuhnya kesalahan pemerintah dalam mendorong peningkatan komoditas tersebut.
Menurut Dedi, ada beberapa faktor lain yang perlu dicermati secara objektif sehingga dapat diulas masalah yang terjadi.
“Apa, sih, yang menyebabkan penurunan? Kondisi eksternal (global) juga perlu diperhatikan. Sekarang terjadi tekanan pasar global terhadap komoditas sawit," ujar Dedi, Selasa (11/12).
Dia menambahkan, tekanan global membuat harga kelapa sawit anjlok jika dilakukan ekspor.
Hal itu memengaruhi tingkat penerimaan dan pengeluaran yang diterima petani kelapa sawit.
"Harga kelapa sawit di pasaran dunia anjlok. Ketika ekspor, maka harga hasil produksi petani tentu harus disesuaikan dengan nilai pasar dunia," kata Dedi.
Menurut Dedi, ketika nilai tak sebanding, maka berdampak kepada produktivitas petani perkebunan kelapa sawit lantaran dianggap kurang menguntungkan.
Ketua Forum Karya Sawit Indonesia (Forkasi) Dedi Zarkasih mengakui ekspor kelapa sawit memang menunjukkan penurunan.
- Ketum AII: 8 Invensi Dilirik Industri, Siap Komersialisasi
- Program PSR Membangun Pertumbuhan Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan
- Sekda Sumsel Sampaikan Arahan Menko Luhut Terkait Tata Kelola Industri Kelapa Sawit
- Kemnaker Canangkan Perkebunan Kelapa Sawit Bebas Pekerja Anak, Ini Harapan Menaker Ida
- Menko Airlangga Paparkan Pentingnya Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan di IPOC 2022
- Pemerintah Putuskan Pembebasan Pungutan Ekspor CPO Dilanjutkan Sampai Desember 2022