Kebijakan Pembatasan Impor Memacu Semangat Petani Jagung

Kebijakan Pembatasan Impor Memacu Semangat Petani Jagung
Kebun jagung. Foto: Humas Kementan

Sedangkan di Kabupaten Tuban panen dilaksanakan di Kecamatan Tambakboyo seluas 99 ha. Di bulan November ini diperkirakan akan panen seluas 4.037 ha dengan perkiraan produksi sebesar 21.762 ton PK. Bupati Tuban mengungkapkan terimakasih atas bantuan dari Kementan baik saprodi maupun pendampingan.

Harga jagung di Tuban selama ini tidak pernah di bawah Rp 3.000 jadi petani di sini bisa tersenyum. Yang dibutuhkan petani saat ini adalah alat pengering (dryer). Saat ini harga jagung Rp 4.500/kg, dan menurut Bupati harga ini sudah cukup bagus. Menguntungkan bagi petani jagung maupun peternak.

Terkait harga jagung, Dirjen Tanaman Pangan menegaskan bahwa kita harus memperhatikan keseimbangan harga.

“Jangan sampai harga terlalu tinggi karena akan merugikan peternak. Begitupun juga jangan sampai harga terlalu rendah karena merugikan petani jagung,” tegas Gatot.

Sebagai bentuk apresiasi atas komitmen kabupaten Lamongan dan Tuban, Kementerian Pertanian membantu dryer (mesin pengering jagung) sebanyak 5 unit di 5 titik lokasi agar permasalahan proses pengeringan jagung dapat teratasi.(adv/jpnn)


Kebijakan Menteri Petanian membatasi impor jagung untuk pakan sejak tahun 2016 dan zero impor di tahun 2017 menggerakkan perekonomian petani jagung.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News