Kebijakan Pemerintah Plinplan, Honorer K2 Bergejolak Ingin Demo Lagi

Kebijakan Pemerintah Plinplan, Honorer K2 Bergejolak Ingin Demo Lagi
Tuntut Status, Ribuan Guru Honorer Demo Istana. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih mengungkapkan, kondisi di lapangan semakin tidak kondusif. Banyak honorer K2 termasuk yang sudah lulus PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) hasil rekrutmen Februari 2019 ingin demo lagi.

Visi misinya satu, minta pemerintah segera menuntaskan masalah honorer K2 menjadi apa Aparatur Sipil Negara (ASN), baik PNS maupun PPPK. Khusus PPPK yang nyata-nyata sudah ikut tes pada Februari 2019 dan kemudian diluluskn 51 ribuan orang, sampai saat ini belum juga diangkat.

"Bilang saja pemeintah itu memang sukanya PHP (pemberi harapan palsu). Cuma gitu saja kok buat repot. Intinya PPPK itu PHP doang kok," ujar Titi kepada JPNN.com Sabtu (9/5).

Menurut Titi, desakan untuk turun ke jalan mencuat lagi lantaran kebijakan pemerintah yang plin-plan dan bikin pusing. Senjata pemerintah hanya disuruh sabar, doa, dan ujung-ujungnya minta maaf.

"Ini sudah jelas PHP. Tidak ada kata lain untuk bicarakan masalah PPPK dan hanya suruh sabar tetapi ujung-ujungnya PHP," cetusnya.

Titi mengaku, seluruh honorer K2 tidak peduli lagi dengan janji-janji pemerintah. Janji diupayakan Perpres gaji PPPK akan diteken tahun ini, tidak lagi membuat honorer K2 gembira. Sebab, bisa saja itu hanya PHP lagi.

"Sungguh tega pemerintah terhadap honorer K2 yang sudah mengabdi puluhan tahun dapatnya cuma PHP. Kami sudah enggak percaya lagi apa kata pemerintah sebelum ada bukti. Kami sudah terlalu lama dibuat sengsara oleh pemerintah. Kami juga sudah terlalu kenyang makan sabar dan PHP," serunya.

Dia berharap semoga Ramadan kali ini Allah SWT memberikan petunjuk dan berkah untuk seluruh tenaga honoer K2 yang sudah dibuat sengsara serta dibuai janji manis pemeintah.(esy/jpnn)

Seluruh honorer K2 tidak peduli lagi dengan janji-janji pemerintah yang plinplan dan hanya menyuruh sabar dan berdoa.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News