Kebijakan Truk Odol Tuai Polemik, Ganjar Pranowo: Semua Harus Duduk Bersama

Sebab lanjut, Ganjar, pemilik truk yang biasanya memerintahkan sopir untuk memuat barang melebihi dimensi dan load yang ditetapkan.
"Para pemilik truk ini yang harus menjadi target utama sosialisasi. Meskipun sopir juga tidak boleh ditinggalkan, karena sopir juga mengeluhkan kebijakan ini akan mengurangi pendapatan mereka," ucapnya.
Kesepakatan bersama ini, lanjut Ganjar, memang sangat penting karena angkutan yang melebihi dimensi dan load itu juga memiliki risiko bahaya cukup tinggi.
Di antaranya membuat jalan rusak dan bisa membahayakan pengguna jalan lainnya.
"Tidak hanya truk odol di jalan raya, truk pengangkut penambangan galian C juga membuat jalan remuk semuanya. Siapa yang bertanggung jawab soal itu?," katanya.
Oleh karena itu, harus ada kesepakatan bersama terkait kebijakan pelarangan truk odol ini.
Semua harus saling pengertian demi kebaikan bersama.
"Penegak hukum juga perlu duduk bersama, agar tidak melakukan penindakan di awal sebelum disosialisasikan semuanya," tegasnya.
Gubernur Ganjar Pranowo minta ada sosialisasi soal truk odol pada sopir dan pemilik truk.
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa
- Legislator Gerindra: Perintah Presiden Membawa Angin Segar Tertibkan Angkutan Truk ODOL
- Pakar Transportasi: Revisi UU Lalu Lintas Solusi Atasi Persoalan ODOL
- Ikhtiar Polisi Atasi Kemacetan Truk Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
- Semangati Hasto, Ganjar Hadir di Pengadilan Tipikor
- Konon, Kader di Tingkat Bawah Meminta Megawati Jadi Ketum PDIP saat Kongres