Kebocoran Pipa Gas di Riau Ancam Target Lifting Minyak
Hatta: Juga akan Tergantung Harga Jual ICP
Rabu, 03 November 2010 – 12:30 WIB
JAKARTA - Kebocoran pipa gas yang dikelola PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) yang terjadi di titik KP 277, Desa Kampung Sawah, Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Sei Berida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, dipastikan akan mengganggu target lifting minyak 2010. Diperkirakan, BP Migas harus rela kehilangan potensi produksi minyak mentah (lifting) hampir 160 ribu barel per hari (bph), karena kebocoran pipa gas yang sudah terjadi sejak Rabu (29/9), sekitar pukul 10.45 WIB itu.
Akibat kehilangan potensi lifting sebanyak itu, Kepala BP Migas R Priyono pun mengaku bahwa memang akan sulit memenuhi target lifting 2010 sebesar 965 ribu bph. "Ya, memang agak susah mencapainya (lifting). Karena pipa gas TGI pecah. Potensi yang hilang karena kebocoran itu jumlahnya sekitar 160 ribu barel per hari. Itu jumlah yang lumayan," kata Priyono kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (3/11).
Meski kebocoran kini sudah mulai dapat teratasi, namun yang sudah terjadi beberapa minggu ini, kata Priyono pula, telah membuat stok lifting tidak sesuai dengan target. "Tapi, kita akan terus berupaya semaksimal mungkin, agar seluruh target bisa tercapai. Asalkan mendapat dukungan dari semua pihak," katanya lagi.
Sementara itu sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Evita Herawati Legowo, juga sempat mengatakan bahwa kebocoran di PT TGI mengganggu target lifting minyak 2010. Meski produksi PT Chevron sendiri menunjukkan trend positif, namun Evita mengatakan tetap saja produksi belum stabil. Saat ini katanya, produksi minyak nasional baru mencapai 951 ribu bph, sementara produksi PT Chevron sendiri baru mencapai 360 ribu bph, atau turun sekitar 20 ribu barel dari produksi normalnya.
JAKARTA - Kebocoran pipa gas yang dikelola PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) yang terjadi di titik KP 277, Desa Kampung Sawah, Kelurahan Pangkalan
BERITA TERKAIT
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Hanasui Lebarkan Sayap ke Negeri Jiran, Konsisten Tawarkan Produk Harga Terjangkau
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi