Kebun PKH Lansia, Sarana Rekreatif Kurangi Risiko Kepikunan

Kebun PKH Lansia, Sarana Rekreatif Kurangi Risiko Kepikunan
Kebun PKH Lansia, sarana kreatif mencegah pikun. Foto: Humas Kemensos RI

Menurut Bejo, Kebun PKH Lansia sekaligus bisa menambah penghasilan dan mengurangi pengeluaran bulanannya.

"Hasilnya bisa dikonsumsi untuk dimakan sendiri, bisa dijual ke pasar atau dibeli KPM juga buat nambah pendapatan," kata Bejo.

Sementara itu, Pendamping PKH Kabupaten Boyolali, Danik Haryanti Ningrum Sapitri, menyampaikan, pemberdayaan KPM lansia berawal dari Pertemuan Peningkatan Kualitas Keluarga (P2K2) yang rutin ia lakukan bersama KPM.

Dalam P2K2, dia kerap memberikan arahan dan motivasi, terutama melalui modul-modul tentang kesehatan dan pengelolaan keuangan, bagaimana mengelola bantuan sosial (bansos) PKH yang diterima sehingga tidak habis begitu saja.

"Awalnya, saya kepikiran mengajak KPM lansia untuk aktif, berdaya. Bagaimana kalau kita bikin kebun PKH yang diolah lansia. Jadi, mereka beraktivitas iya, mengatur keuangan juga iya," katanya mengisahkan gagasan munculnya Kebun PKH Lansia.

Berangkat dari ide yang disetujui KPMnya itu, dia kemudian mereka sepakat untuk iuran sebagai modal awal.

"Jadi, para lansia menyisihkan sedikit (uang) dari bansos PKH, disisihkan 10 ribu per orang," papar dia.

Modal yang terkumpul, lanjutnya, lantas digunakan untuk keperluan membeli sejumlah jenis bibit tanaman, pupuk daun, dan pupuk buah.

Keluarga Penerima Manfaat (KPM), khususnya kategori lansia merasakan manfaat dari Program Kebun Keluarga Harapan (PKH).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News