Kebutuhan Obat Melonjak Selama Pandemi Covid-19, Begini Strategi Menkes Budi
"Tiga obat seperti Gamaras, Actemra, dan Remdesivir itu harus disuntikkan dan hanya bisa dilakukan di rumah sakit. Jadi tolong biarkan obat-obatan ini digunakan sesuai dengan prosedur," imbau Menkes Budi.
Perlu diketahui, saat ini tersedia 11,4 juta stok Azithromycin secara nasional. Namun, kendala distribusi menghambat penyebarannya ke apotek.
Kemudian, ada sekitar 6 juta stok Favipiravir yang jumlahnya akan terus meningkat karena beberapa produsen dalam negeri akan segera meningkatkan kapasitas produksinya.
Salah satunya ialah PT. Kimia Farma yang berkomitmen untuk memproduksi Favipiravir sebanyak 2 juta per hari. Lalu ada juga PT Dexa Medica yang akan mengimpor 15 juta Favipiravir pada Agustus mendatang.
"Kami akan impor juga 9,2 juta dari beberapa negara mulai bulan Agustus dan ada pabrik baru rencananya yang mulai Agustus juga akan produksi 1 juta Favipiravir setiap hari,” tutur Menkes.
Mantan wakil menteri BUMN itu juga mengatakan stok Oseltamivir sampai Agustus mendatang akan tersedia sekitar 12 juta. (mcr9/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyiapkan sejumlah langkah untuk memenuhi kebutuhan obat terapi Covid-19 yang melonjak 12 kali lipat.
Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih
- Kemenkes Butuh 5.500 Tenaga Kerja untuk 4 RS Baru Milik Pemerintah
- Fasilitas Industri Alat Kesehatan Dexa Group Beroperasi, Menkes Optimistis Masuk Pasar Global
- Indonesia Bisa Capai Kedaulatan Kesehatan dalam 10 Tahun ke Depan, Tetapi Ada Syaratnya
- Menkes: Kesehatan & Pendidikan Berkualitas jadi 2 Kunci Indonesia Menjadi Negara Maju
- Cegah Kematian Bayi, Kemenkes Bekali 10 Ribu Puskesmas dengan Alat USG
- Menkes Budi Gunadi Membuka Kongres International WOCPM di Bali