Kebutuhan Plastik Ditopang Pertumbuhan Industri Mamin

Kebutuhan Plastik Ditopang Pertumbuhan Industri Mamin
Minimarket

jpnn.com, JAKARTA - Kebutuhan plastik dalam negeri terus meninggat. Ini seiring dengan terus tumbuhnya jumlah industri yang menggunakan bahan baku plastik dalam kegiatan produksi.

Wakil Ketua Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik (Inaplas) Budi Susanto Sadiman mengatakan, permintaan plastik hingga akhir tahun ini ditargetkan tumbuh sekitar 5 persen atau mencapai 6 juta ton.

’’Meski terjadi kenaikan harga seiring dengan naiknya harga minyak bumi, industri ini masih mencatatkan kinerja yang sesuai dengan harapan,’’ ujarnya, seperti diberitakan Jawa Pos.

Hingga kuartal ketiga tahun ini, permintaan plastik mencapai 5,9 juta ton. Menurut Budi, salah satu industri yang cukup banyak menyerap produksi bahan baku plastik adalah makanan dan minuman (mamin). Kontribusi sektor tersebut terhadap permintaan plastik sekitar 30 persen.

’’Plastik digunakan sebagai kemasan. Jadi, sektor mamin sangat menopang pertumbuhan plastik karena penyerapannya memang cukup besar,’’ jelasnya.

Selain itu, penggunaan plastik yang cukup tinggi berasal dari produksi peralatan rumah tangga dan transportasi. Kontribusinya hampir 30 persen. Disusul pembuatan bahan bangunan seperti pipa plastik yang menyumbang 25 persen. Kelompok elektronik dan otomotif ikut berkontribusi dalam permintaan plastik sebesar 15 persen.

Budi menyatakan, pada 2019 yang merupakan tahun politik, permintaan plastik diprediksi terkerek. Aktivitas pemilu akan meningkatkan konsumsi makanan dan minuman olahan. ’’Itu berarti konsumsi plastik untuk kemasan mamin otomatis ikut naik,’’ terangnya.

Sementara itu, bahan baku untuk industri plastik hingga saat ini sangat bergantung kepada impor. Sebab, industri tersebut belum memiliki sumber bahan baku dari dalam negeri yang kompetitif. Sampai sekarang, 90 persen bahan baku hulu atau biasa disebut monomer (nafta, ethylene, dan propylene) masih impor.

Permintaan plastik hingga akhir tahun ini ditargetkan tumbuh sekitar 5 persen atau mencapai 6 juta ton.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News