Kecam Aksi KKB, Dave Meminta Pemerintah Bersikap Tegas

Kecam Aksi KKB, Dave Meminta Pemerintah Bersikap Tegas
Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono. Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

“Mereka (KKB) menginjak-injak HAM para prajurit TNI. Mereka merusak perdamaian dan mengganggu di Papua sehingga menghancurkan maupun merusak segala macam pembangunan yang sudah dirintis pemerintah daerah dan pusat kepada masyarakat Papua,” tuturnya.

Oleh karena itu, Dave menyerukan TNI, Polri, BIN, kepolisian, dan seluruh aparat pemerintah untuk bisa bekerja sama dan menindaklanjuti aksi penyerangan oleh KKB hingga titik akhir. “Bukan hanya penyelesaian satu per satu kasus, akan tetapi sampai akar rumputnya,” imbuhnya.

Dia meyakini bahwa TNI memiliki kemampuan untuk membebaskan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mahrtens, mengejar para pelaku, dan penyokong aksi penyerangan yang dilakukan KKB.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono, Minggu (16/4), menyampaikan bahwa hanya satu prajurit Yonif 321/GT yang gugur saat melaksanakan tugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

"Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang. Hanya satu orang atas nama Pratu Arifin (Pratu Miftahul Arifin). Informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca tidak menentu," ujar Julius dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4).

Dia mengatakan Pratu Arifin, sapaan akrab Pratu Miftahul Arifin, gugur pada Sabtu (15/4) pukul 16.30 WIT. Adapun Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens berkebangsaan Selandia Baru disandera KKB Pimpinan Egianus Kogoya sejak tanggal 7 Februari 2023 sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga. (antara/jpnn)

Perbuatan KKB yang terus melakukan aksi terorisme di Papua merupakan sebuah kejahatan separatis yang bertujuan memecah belah bangsa.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News