Kecam Trump, Muslim Maluku Juga Turun Jalan

Kecam Trump, Muslim Maluku Juga Turun Jalan
Aksi demo warga muslim Maluku di Kota Ambon, Jumat (15/12). Demo mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Negara Israel. Foto: LUTFI HELUT/Ambon Ekspres/JPNN.com

jpnn.com, AMBON - Protes serempak terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia atas keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait status Yerusalem. Kemarin, warga Muslim Maluku juga turun jalan mengecam Trump.

Laki-laki, perempuan, tua dan muda, bersatu meneriakkan anti-Amerika Serikat dan Israel. Trump sebelumnya menegaskan Yerusalem sebagai Ibu kota Israel. Penegasan itu diikuti dengan pemindahan lokasi Kedutaan Besar AS ke Yerusalem. Dia juga mengajak seluruh negara Eropa memindahkan Kedubes ke Yerusalem.

Seperti dilaporkan Ambon Ekspres (Jawa Pos Group), Sabtu (16/12), aksi tersebut berjalan damai. Massa turun jalan usai Salat Jumat. Demo dimulai dari persimpangan jalan depan Masjid Raya Al-Fatah, dihadiri oleh ratusan warga Muslim Maluku terdiri dari tokoh agama, masyarakat, pelajar, mahasiswa serta beberapa organisasi peduli Palestina.

Dalam aksinya, mereka menilai pernyataan Trump telah melukai hati masyarakat muslim yang ada disetiap belahan dunia termasuk Indonesia. Yerusalem merupakan kota suci dan kota bersejarah bagi umat Islam. Protes sampai kemarin masih dilakukan warga Palestina di Palestina.

Selain melukai, Donald Trump juga dianggap secara sengaja telah membangunkan kemarahan umat Muslim, untuk harus melakukan perlawanan demi mempertahankan Kota Suci itu. Mereka mendesak agar Trump segera membatalkan pengakuannya kepada dunia internasional. Terutama kepada umat Muslim.

“Sebagai masyarakat muslim, kami mengutuk keras pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang ingin menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Perlu diingat bahwa Yerusalem merupakan kota suci seluruh umat di dunia, terlebih lagi umat Islam. Sehingga untuk masalah ini, kami akan terus memperjuangkannya,” teriak Ustaz Arsal Tuasikal yang mewakili MUI Maluku saat menyampaikan orasinya.

Menurut dia, aksi tersebut tidak hanya persoalan Yerusalem, tetapi juga dikaitkan dengan penindasan yang dialami warga Palestina selama ini atas perbuatan tentara Israel. Umat Islam termasuk di Maluku akan tetap berperang melawan segala bentuk penindasan yang dilakukan Israel.

“Saya tegaskan, kami akan terus lawan, semua bentuk penindasan terhadap saudara kami di Palestina. Yerusalem harga mati bagi umat muslim. Jangan ada lagi penindasan. Kami mengutuk keras terhadap tindakan kekerasan yang selama ini dilakukan kepada warga Palestina,” ungkap Tuasikal.

Laki-laki, perempuan, tua dan muda, bersatu meneriakkan anti-AS dan Israel sebagai reaksi atas pernyataan Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu kota Israel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News