Kecerdasan Buatan Semakin Canggih, Diprediksi Beralih dari AI ke AGI

Kecerdasan Buatan Semakin Canggih, Diprediksi Beralih dari AI ke AGI
Setelah kehadiran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), kini para pakar memprediksi kehadiran artificial general intelligence yang lebih canggih lagi. (Unsplash: Andy Kelly)

Beberapa pakar berpendapat bahwa teknologi ini tidak akan tercapai, tapi yang lain bersemangat sekaligus khawatir tentang bagaimana teknologi ini dapat mengubah dunia.

Berisiko luar biasa bagi manusia

CEO OpenAI, Sam Altman, telah memperingatkan "risiko besar" AGI, termasuk "penyalahgunaan, kecelakaan drastis, dan gangguan sosial". Dia memprediksi AGI bisa terwujud dalam satu dekade mendatang.

"AGI awalnya hanya akan menjadi satu titik di sepanjang kontinum intelijen," ujarnya.  "Kemungkinan perkembangannya akan berlanjut dari sana."

"Jika terwujud, dunia akan menjadi sangat berbeda, dan risikonya bisa luar biasa. AGI superintelijen yang tidak selaras dapat menyebabkan kerusakan parah pada dunia; rezim otokratis dengan pimpinan superintelijen yang menentukan juga bisa melakukannya," jelas Sam Altman.

"Ada pakar AI yang menganggap risiko AGI adalah fiktif; kita senang jika ternyata dia benar, tapi kami akan tetap beroperasi seolah-olah risiko ini ada," katanya.

Bulan lalu, co-founder OpenAI, Elon Musk, yang tidak lagi berafiliasi dengan perusahaan ini, mengatakan AGI telah membuatnya mengalami "kecemasan eksistensial".

Tidak mengherankan, mengingat konsep AGI membuat para pakar mempertimbangkan potensi skenario negatif, seperti:

  • AGI bidang kesehatan bisa memutuskan tidak merawat lansia demi mengoptimalkan kesehatan penduduk usia muda
  • AGI bertugas menghasilkan uang yang dengan cepat menggantikan semua pekerja manusia, menyebabkan PHK massal
  • AGI yang dibuat oleh negara menggunakan kemampuannya untuk menghancurkan pertahanan dunia maya negara lain
  • AGI bidang pertahanan memutuskan menduduki suatu kota untuk membunuh target bernilai tinggi — terdengar seperti adegan film The Terminator

Bahkan ada yang memprediksi bahwa AGI dapat digunakan untuk memerintahkan prajurit manusia dalam perang.

Perusahaan kecerdasan buatan (AI )mulai mengalihkan perhatian ke hal baru, artificial general intelligence (AGI)

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News