Kecerdasan Buatan Semakin Canggih, Diprediksi Beralih dari AI ke AGI

Kecerdasan Buatan Semakin Canggih, Diprediksi Beralih dari AI ke AGI
Setelah kehadiran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), kini para pakar memprediksi kehadiran artificial general intelligence yang lebih canggih lagi. (Unsplash: Andy Kelly)

Perkembangan pesat dalam kecerdasan buatan (AI) terus menjadi perhatian tahun ini seiring kemunculan ChatGPT, mesin telusur yang bisa merilis chatbot AI sendiri, serta ramainya pengguna AI membuat gambar, audio, dan video dari nol.

Namun, perusahaan dan pakar AI justru mulai mengalihkan perhatian ke hal baru, yang dikenal sebagai kecerdasan umum buatan atau artificial general intelligence (AGI).

Sejumlah pihak menyebut AGI sebagai sistem AI yang sama cerdasnya dengan manusia (bahkan lebih cerdas).

Sebelum terwujud dan terus berkembang, apakah kita perlu menghentikannya sebelum AGI mengambil alih dunia dari tangan manusia?

Apa itu AGI?

AGI belum menjadi kenyataan, dan masih terdengar seperti fiksi ilmiah. Pada dasarnya, ini adalah konsep AI yang mencapai tingkat kecerdasan setara atau lebih tinggi dari manusia.

Perusahaan Amerika, OpenAI, yang menciptakan ChatGPT dan pembuat gambar AI yang populer DALL·E 2, menggambarkan AGI sebagai "sistem yang sangat otonom, mengungguli manusia dalam pekerjaan yang paling berharga secara ekonomi."

Sistem ini diharapkan dapat memecahkan masalah dan melakukan hal-hal rumit sambil beradaptasi dengan lingkungannya serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka sendiri.

Ada juga konsep artificial superintelligence (ASI), dengan sistem kemampuan intelektual yang jauh lebih besar daripada manusia.

Perusahaan kecerdasan buatan (AI )mulai mengalihkan perhatian ke hal baru, artificial general intelligence (AGI)

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News