Kecewa, Warga Christmas Island Ingin Pemerintahan Sendiri
Pertanyaan soal siapa yang harus bertanggung jawab jika muncul suatu permasalahan di Christmas Island, seringkali sulit dijawab. Dan, juga membuat frustrasi sekitar 1800 penduduk pulau yang lebih dekat ke Indonesia daripada Australia ini.
Para warga setempat sudah lama menyuarakan kekecewaannya terhadap cara pengambilan keputusan tentang pulau di baratdaya Jawa yang berjarak 2.600 km dari Kota Perth ini.
Dalam sistem pemerintahan, pulau ini dijalankan oleh birokrat Departemen Infrastruktur Australia dari Canberra. Namun penduduknya mengikuti aturan hukum Australia Barat, yang diterapkan oleh polisi federal.
Secara yurisdiksi Christmas Island tak berada di bawah salah satu negara bagian atau teritori. Namun faktanya, Pemerintah Australia Baratlah yang menyediakan berbagai pelayanan melalui perjanjian dengan Canberra.
Dalam pemilihan umum, wajib pilih di sana akan memberikan suara untuk kursi DPR daerah pemilihan (Dapil) Lingiari di Australia Utara. Kursi itu saat ini diduduki Warren Snowdon dari Partai Buruh.
Photo: ABC memancarkan siaran radio ke pulau Christmas Island namun tak ada media yang membahas isu-isu lokal di sana. (ABC News: Tom Joyner)
Akibat dari semua itu, warga setempat pun seakan sudah menerima bahwa isu-isu lokal tergerus oleh sistem pemerintahan yang membingungkan.
"Saat ini kita memiliki Pemerintahan LNP (Koalisi Liberal dan Nasional). Mungkin nanti Pemerintahan ALP (Partai Buruh). Ujung-ujungnya, di manakah kita? Kembali ke titik nol," ujar pemuka Tionghoa, Patrick Chan.
- Dunia Hari Ini: Lebih dari 70 Orang Tewas Akibat Banjir di Brasil
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day