Kecewa, Warga Christmas Island Ingin Pemerintahan Sendiri

Menurut dia, warga setempat sudah lama menyadari tidak banyak yang bisa mereka perbuat untuk melakukan perubahan di pulau itu.
"Mungkin miris ya, tapi itulah yang terjadi di pulau ini. Kami semua sudah terbiasa. Pemilu lagi, menteri baru lagi," tambah Patrick Chan.
Bukan berarti penduduk Christmas Island sama sekali tak diberi kesempatan menyampaikan suaranya.
Selama ini, mereka justru sering dimintai masukan mengenai berbagai rencana pemerintah seperti pelayanan dasar dan infrastruktur di pulau itu.
Bahkan belum lama ini, konsultan PricewaterhouseCoopers datang ke sana meninjau layanan kesehatan, termasuk perawatan lansia.
Tapi menurut Lisa Preston dari asosiasi pariwisata setempat, tidak banyak yang terjadi setelah itu. Mereka, katanya, sudah bosan dengan segala macam konsultasi.

"Kami bahkan memiliki konsultan di sini untuk berkonsultasi mengenai seberapa banyak kami perlu berkonsultasi," katanya, setengah bercanda.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan