Kecewa, Warga Christmas Island Ingin Pemerintahan Sendiri
Menurut dia, warga setempat sudah lama menyadari tidak banyak yang bisa mereka perbuat untuk melakukan perubahan di pulau itu.
"Mungkin miris ya, tapi itulah yang terjadi di pulau ini. Kami semua sudah terbiasa. Pemilu lagi, menteri baru lagi," tambah Patrick Chan.
Bukan berarti penduduk Christmas Island sama sekali tak diberi kesempatan menyampaikan suaranya.
Selama ini, mereka justru sering dimintai masukan mengenai berbagai rencana pemerintah seperti pelayanan dasar dan infrastruktur di pulau itu.
Bahkan belum lama ini, konsultan PricewaterhouseCoopers datang ke sana meninjau layanan kesehatan, termasuk perawatan lansia.
Tapi menurut Lisa Preston dari asosiasi pariwisata setempat, tidak banyak yang terjadi setelah itu. Mereka, katanya, sudah bosan dengan segala macam konsultasi.
Photo: Penduduk Christmas Island tunduk pada hukum Australia Barat, memilih untuk Dapil Australia Utara, dan dibawahi oleh birokrat di Canberra. Inilah yang mendorong warga menuntut pemerintahan sendiri. (ABC News: Tom Joyner)
"Kami bahkan memiliki konsultan di sini untuk berkonsultasi mengenai seberapa banyak kami perlu berkonsultasi," katanya, setengah bercanda.
- Tanggapan Warga Diaspora Indonesia dan Pelaku Jastip Tentang Aturan Barang Bawaan Impor
- Dunia Hari Ini: TPN Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Ganjar di MK Akan Kalah
- Dunia Hari Ini: Jutaan Warga India Merayakan Festival Holi
- Beredar Surat Peringatan untuk Warga di Wilayah Pembangunan IKN, Bikin Kaget
- Dunia Hari Ini: Petani di Inggris Berdemo dengan Konvoi Traktor ke Pusat London
- Dunia Hari Ini: Israel Menyerang Lagi Dua Rumah Sakit di Gaza