Kehidupan Dua Keluarga Multi Budaya Indonesia di Australia

Kehidupan Dua Keluarga Multi Budaya Indonesia di Australia
Kehidupan Dua Keluarga Multi Budaya Indonesia di Australia

Namun dengan komunikasi, hal ini tidak menjadi masalah.

Misalnya ketika Ibu saya ikut dengan kami ke Medan, ke rumah orang tua Adi, secara adat Ibu tidak boleh melakukan pekerjaan rumah apapun.

Sementara Ibu saya sifatnya tidak bisa duduk diam, jadi beliau kadang ikut membantu menyapu atau bantu memasak.

Awalnya orang tua Adi merasa tidak enak, tapi mereka pun kemudian bisa menyesuaikan dan memahami.

Sejauh ini 'masalah' terbesar apa yang kalian hadapi sebagai pasangan berbeda suku dan mungkin budaya?

'Masalah' terbesar kami mungkin soal bahasa. Seringkali ketika kumpul keluarga suami, mereka bicara dalam bahasa Batak, yang saya tidak mengerti.

Tapi mereka dengan senang hati menerjemahkan inti pembicaraan ke saya.

Lalu juga soal panggilan-panggilan dalam bahasa Batak dalam keluarga maupun dalam lingkungan sosial, terutama keluarga besar atau keluarga jauh yang seringkali sulit untuk saya ingat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News