Kehilangan Bulan
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Buktinya kunjungan rakyat ke rumah Jokowi justru semakin banyak. Rumah yang di Solo itu. Yang di sebuah gang itu. Mereka puas biar pun sekadar berfoto di depan rumah yang pagarnya tinggi dan tertutup rapat itu.
Rumah itu memang mudah dituju. Hanya 10 menit dari mulut tol Solo. Saya diajak Ivan, pengusaha muda Semarang, mampir ke rumah itu. Tidak untuk bertamu. Sekadar tahu. Lewat saja.
Ternyata benar. Rumah Jokowi berada di sebuah gang. Bukan di jalan raya. Sebelum masuk gang itu kita lewat jalan Kutai Raya. Lalu ada jalan kecil, Kutai Utara. Di situlah rumahnya. Di Kampung Sumber.
Kampung Sumber bukanlah kampung lama. Bukan juga kompleks perumahan baru. Sumber bukanlah kampung miskin. Bukan pula perumahan elite. Sumber adalah kampung kelas menengah.
Mobil Ivan memasuki gang itu. Saya minta untuk jalan pelan-pelan. Rumah-rumah di kiri kanan gang tutup semua. Tidak terlihat ada orang di luar rumah. Mungkin karena sudah hampir magrib.
Sampailah kami di rumah nomor 4. Itulah rumah Jokowi. Pagar depan dan sampingnya tinggi. Pintu pagarnya tertutup. Mobil berhenti. Ivan ingin turun mengetuk pintu pagar. Dia sudah beberapa kali ke rumah itu.
"Jangan," kata saya. "Mungkin beliau juga tidak ada di rumah".
Kesan saya: rumah ini sangat biasa. Mungkin banyak orang akan bilang rumah ini terlalu sederhana untuk seorang presiden Indonesia dua periode.
LAMA tidak banyak muncul, pembela Presiden Jokowi mulai banyak lagi. Terutama sejak adanya dua peristiwa terakhir: diamankannya dokumen penting di Rusia.
- Kucing Timah
- Prabowo: Saya Dibilang Presiden Boneka, Dikendalikan Pak Jokowi, Itu Tidak Benar
- Investasi Jateng di Triwulan I-2025 Capai Rp 21 Triliun
- Ahmad Luthfi Jadikan Kantor Gubernur Jateng sebagai Rumah Rakyat
- Koperasi Merah Putih
- Ahmad Luthfi Minta Fatayat NU Terlibat dalam Program Kecamatan Berdaya