Kehilangan Teman

Oleh: Dahlan Iskan

Kehilangan Teman
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - TIDAK bisa dimengerti: jelas-jelas ia menembaki teman-teman sekolahnya. Masih juga bisa menyatakan di depan hakim: merasa tidak bersalah.

Empat siswa di SMA Oxford, Michigan, sampai tewas –tanggal 30 November lalu. Banyak lainnya luka-luka –termasuk seorang guru.

Ethan Crumbley, 15 tahun, si penembak itu, tetap mengatakan tidak bersalah.

Berarti akan ada sidang pengadilan untuk kasus ini. Akan dibentuk dewan juri: merekalah yang akan memutuskan Ethan bersalah atau tidak.

Bisa jadi proses pengadilannya panjang. Akan ada adu argumen rumit-nan-subjektif: soal kejiwaan.

Jangan-jangan siswa kelas 2 SMA itu, Ethan Crumbley, hanya merasa hari itu ia lagi sekadar menembaki burung. Anak remaja itu memang lagi depresi. Sejak enam bulan sebelumnya. Terutama sejak ditinggal teman satu-satunya yang ia punya.

Baca Juga:

Menurut harian Detroit News, enam bulan lalu itu, anjing Ethan mati. Ia sangat terpukul. Sejak itu Ethan sangat terobsesi untuk punya senjata. Rupanya orang tua Ethan tahu itu.

Sebulan sebelum Natal dibelikanlah pistol semiotomatis. Sekalian sebagai hadiah Natal baginya. Lalu diajaklah sang anak ke lapangan tembak. Ia latihan menembak di situ. Hanya di arena seperti itu anak di bawah umur boleh memegang senjata api.

Empat siswa di SMA Oxford, Michigan, sampai tewas –tanggal 30 November lalu. Banyak lainnya luka-luka –termasuk seorang guru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News