Kehilangan Teman

Oleh: Dahlan Iskan

Kehilangan Teman
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya juga tertarik pada fakta ini: Ethan menyimpan kepala burung di toples. Toples itu ia taruh di lantai di kamar rumahnya. Kepala burung itulah yang kemudian ditemukan di toilet sekolah –di hari penembakan. Rupanya Ethan membawanya ke sekolah.

Apakah burung itu yang dipakai uji coba pertama pistol barunya? Tapi mengapa burung? Apa hubungannya dengan kematian satu-satunya temannya itu? Kematian teman itu pula kah yang membuat Ethan merasa hidupnya tidak lagi berguna?

Ethan memang diketahui ''curhat'' soal hidup yang tidak berguna tersebut. Itu ditemukan di lembaran buku yang biasa dipakai mengerjakan PR untuk mata pelajaran matematika. Guru di SMA itu sempat mengabadikan goresan Ethan di HP sang guru.

Kini foto itu beredar luas di media. Jaksa cantik Karen McDonald menyertakan foto itu di berkas perkara. Lalu tersiar luas.

Karen menyebutkan, seharusnya orang tua Ethan yang ambil peran besar. Orang tua harus peduli dengan keadaan anaknya yang lagi depresi. Tapi orang tua justru membelikan senjata api. Pun tidak melaporkannya ke sekolah. Padahal, bentuk hadiah Natal itu sangat berbahaya di tangan orang yang lagi depresi.

Kata Jaksa, orang tua Ethan seharusnya punya waktu lebih banyak untuk anaknya. Tapi perhatian ayah Ethan lebih pada kuda-kudanya. Ia lebih sering di kandang kuda. Sekali kunjungan bisa tiga jam di kandang itu.

Demikian juga ibunda Ethan. Ternyata juga punya piaraan sendiri –seorang lelaki yang bukan suaminyi. Di hari penembakan itu sang mama diketahui lagi komunikasi dengan si boyfriend.

Kedua orang tua Ethan itu kini juga ditahan di penjara bagian barat kota Detroit. Tiga-tiganya ditahan di situ. Tidak bisa saling berkomunikasi.

Empat siswa di SMA Oxford, Michigan, sampai tewas –tanggal 30 November lalu. Banyak lainnya luka-luka –termasuk seorang guru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News