'Keinginan Luhur' Politisi

Oleh; Ichsanuddin Noorsy*

'Keinginan Luhur' Politisi
'Keinginan Luhur' Politisi

Disebabkan sistem yang tegak sudah seperti yang ada, maka harapannya tinggal pada manusianya. Yakni apakah mereka yang menjadi pemimpin akan melanjutkan sistem itu atau berupaya kembali ke jalan yang benar menurut konstitusi UUD 1945. Pertanyaan ini diajukan karena ke dua capres sama-sama memiliki visi-misi-program yang ingin mengangkat keterpurukan bangsa disebabkan jebakan neoliberal yang diterapkan.

Para capres menyadari pentingnya menegakkan ketahanan dan kedaulatan ekonomi. JW+JK menggunakan istilah Trisakti, sementara PS+HR menggunakan istilah perekonomian yang berkedaulatan dan kerakyatan. Nyaris sama, yakni sama-sama merasakan ada sesuatu yang salah, walau tidak diucapkan atau dinyatakan tertulis.

Justru dengan visi-misi-program itu, didukung dengan situasi kondisi yang berkembang selama kampanye pilpres hingga pemungutan suara 9 Juli kemarin, maka jalan bijaksana dan meneduhkan bagi semua kalangan adalah menunjukkan keinginan luhur kehidupan berbangsa, menunjukkan kenegarawanan sebagaimana saya sampaikan di Metro TV pada 10 Juli 2014 dan tvOne pada 08 Juli 2014. Ini bisa dilakukan kalau para capres, para Timses dan tim pemikirnya bersama media massanya mau bersikap bahwa keutuhan bangsa yang lebih utama dan politik pecah belah harus disingkirkan.

Jika tidak, lima tahun pemerintahan ke depan akan penuh dengan hambatan, tantangan, dan gangguan baik internal maupun eksternal.(***)

*Penulis adalah pemerhati ekonomi, politik dan kebijakan publik

 

“INI Indonesia ya,” kata saya merespon diskusi terbatas di grup BBM Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) tentang kampanye pilpres


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News