Kejar Lifting, Pemerintah Evaluasi RPP Cost Recovery

Kejar Lifting, Pemerintah Evaluasi RPP Cost Recovery
Kejar Lifting, Pemerintah Evaluasi RPP Cost Recovery
BANDUNG - Pemerintah menargetkan, lifting minyak pada akhir tahun 2011 mampu mencapai target 1 juta barel (bph). Untuk merealisasikan target lifting tersebut, pemerintah perlu mendatangkan investasi baru, termasuk teknologi untuk mencari potensi emas hitam di ladang-ladang baru.

"Untuk merangsang investasi baru tersebut, kita sedang evaluasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Cost Recovery. RPP Cost Recovery ini memberikan kepastian kepada investor, terkait biaya yang akan diganti negara apabila dalam kegiatan eksplorasi ditemukan ladang minyak," ujar Menteri Koordinator bidang perekonomian, Hatta Radjasa kepada wartawan, kemarin di Bandung.

Dijelaskan Hatta, dalam RPP Cost Recovery tersebut tertuang ketentuan, negara wajib mengganti biaya kegiatan eksplorasi operator sebesar USD 11-12 miliar apabila ditemukan minyak sebanyak 65.000 bph. "Tahun 2011 atau paling lambat 2012, produksi minyak kita harus 1 juta bph. Karena itu, pemerintah berkomitmen untuk menggalakkan investasi di sektor eksplorasi dan eksploitasi ladang-ladang minyak," kata Hatta.

Target 1 juta bph, kata Hatta, bukanlah hal mustahil, mengingat potensi sumber daya alam Indonesia yang kaya. Tidak hanya itu, dia meyakini masih banyak ladang-ladang minyak di Indonesia yang belum tergali. "Penelitian telah membuktikan, kita masih memiliki 9 miliar barel minyak yang tersebar di seluruh Indonesia, terutama di kawasan Timur dan laut Indonesia. Dan ini yang belum dieksplorasi atau dieksploitasi," tegasnya.

BANDUNG - Pemerintah menargetkan, lifting minyak pada akhir tahun 2011 mampu mencapai target 1 juta barel (bph). Untuk merealisasikan target lifting

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News