Kejutan Kwok

Oleh: Dahlan Iskan

Kejutan Kwok
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Nego pun berlangsung alot. Sudah tujuh hari belum juga terjadi kesepakatan. Ketika pembicaraan alot, Walter Kwok dipindah ke ruang gelap tanpa cahaya: selama 4 hari.

Baca Juga:

Akhirnya angka tebusan disepakati: 600 juta dolar Hong Kong. Sekitar Rp 2 triliun. Walter Kwok pun dilepas.

Penculik yang sama pernah sukses menculik Victor Li. Ia anak sulung orang terkaya di Asia, konglomerat nomor 1 Hong Kong: Li Kashing. Keluarga ini juga tidak mau lapor polisi.

Victor adalah putra mahkota Li Kashing -sekarang sudah menjadi CEO grup, menggantikan posisi sang ayah.

Li Kashing akhirnya setuju membayar hampir dua kali lipat dari tebusan Walter Kwok. Sekitar Rp 2,6 triliun. Edan.

Penculik ini dapat uang hampir Rp 5 triliun dalam dua tahun. Penculik yang sama masih merencanakan menyekap Stanly Ho, orang terkaya Hong Kong lainnya. Yakni penguasa judi di Hong Kong dan kemudian jadi raja judi di Macao.

Namun, zaman semakin tidak memihak si penculik. Tahun 1997 Hong Kong diserahkan kembali ke Tiongkok. Gangster terbesar Hong Kong hanya bisa dikalahkan oleh dengan -istilah guyonannya- “gangster” yang lebih besar: pemerintah Komunis Tiongkok.

Penculik itu namanya abadi: Cheung Tze-keung. Kelahiran 1950. Kampung halamannya di satu desa miskin di provinsi termiskin Tiongkok saat itu: Guangxi. Tetangga baratnya provinsi Guangdong.

Kejutan lagi dari Hong Kong: gedung 42 lantai terbakar. Lokasinya di 'hutan gedung tinggi'. Kepanikan tetangga sesama pencakar langit luar biasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News