Kelak, tak Lulus UN Tetap Bisa Kuliah

Kelak, tak Lulus UN Tetap Bisa Kuliah
Siswa SMA. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Artinya, hanya 15.939 siswa yang tahun ini UN menggunakan komputer, atau 26 persen dari total keseluruhan 61.218 siswa SMP di Kabupaten Bogor yang mengikuti UN.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bogor, Tb. A. Luthfi Syam, mengatakan, sisa dari mereka yang tidak mengikuti UNBK, tetap mengikuti ujian secara reguler, yakni Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP).

“Tapi perlu diingat, 26 persen ini, populasinya berapa banyak. Karena 26 persen buat Kabupaten Bogor itu hampir sama 100 persen buat sebuah kota. Populasi yang ikut UN kita 60 ribu lebih, yang bisa ikut UNBK diatas 15 ribu,” papar Luthfi.

Minimnya angka peserta UNBK ini, sambung Luthfi tak lepas dari keputusan awal Mendikbud saat itu, yakni Anies Baswedan, yang mengumumkan bahwasanya UNBK bisa dilakukan sebanyak dua gelombang.

Namun ternyata, belakangan diubah menjadi hanya satu gelombang. Padahal semisalnya betul dua gelombang dengan masing-masing gelombang terdiri dari tiga shift, mungkin angka pelajar Kabupaten Bogor yang mengikuti UNBK bisa di atas 50 persen.

“Karena walaupun kita bisa melakukan share resource dengan SMA/ SMK, kan jarak sekolah itu jauh-jauh, masalahnya. Belum lagi dengan harus membiasakan anak agar tidak grogi. Kan persoalannya bukan hanya berapa anak yang ikut UNBK. Tetapi kita mau juga kemampuan anak betul terbaca secara real, jangan gara-gara grogi, gara-gara baru datang ke sekolah itu buyar,” ungkapnya.

Dikatakan Luthfi, kini seorang anak akan lulus jika mengikuti tiga ujian. Pertama yakni ujian sekolah, UNBK atau UNKP lalu ujian sekolah berbasis nasional.

April sedianya sudah dimulai rangkaian ujian akhir, tapi persiapannya sudah dimulai sedari beberapa bulan yang lalu.

Kebijakan penghapusan Ujian Nasional (UN) Perbaikan mendapat dukungan sejumlah pihak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News