Kelelahan Akibat 'Lockdown' dan Pergerakan Pekerja Esensial Bisa Jadi Alasan Kasus Melbourne Bertambah Cepat

Kelelahan Akibat 'Lockdown' dan Pergerakan Pekerja Esensial Bisa Jadi Alasan Kasus Melbourne Bertambah Cepat
Meskipun di tengah 'lockdown', penularan COVID-19 di Victoria terus meningkat karena pekerja esensial dan orang-orang muda yang tidak divaksinasi. (ABC News: Patrick Rocca)

Menurutnya, penularan di Melbourne menyebar lebih luas secara geografis dibandingkan dengan wabah yang lebih lokal di pinggiran barat dan barat daya Sydney.

"Dan ini yang bikin frustasi, karena ketika kita sudah berhasil menarik ke angka satu, waktu ada peningkatan lagi, terjadilah penularan baru," kata Profesor Catherine.

"Ini mengkhawatirkan karena semakin tinggi angka penularan, peningkatan 50 persen dalam waktu empat hari menjadi tantangan yang lebih sulit untuk ditangani departemen kesehatan.

"Yang paling penting, ini juga berarti lebih banyak pasien harus dirawat inap."

Alasan ketidakpatuhan perlu lebih didalami

Epidemiolog dari University of New South Wales, Mary-Louise McLaws tidak percaya situasi Victoria akan bertambah parah.

Berdasarkan analisis perbandingannya, dia mengatakan New South Wales pada tahap 'lockdown' memiliki 753 kasus, dibandingkan dengan Victoria dengan 473 kasus.

Tapi dia yakin Victoria akan mencapai angka yang sama dengan NSW.

"Seharusnya ada informasi yang jauh lebih baik di NSW dan tentu saja di Victoria, apakah penularan ini karena pekerja esensial tidak dites dengan rapid antigen pada pagi hari sebelum mereka pergi … atau karena orang-orang kelua, tidak mematuhi aturan, dan pergi ke rumah orang lain?" katanya.

Sejumlah warga di Melbourne, termasuk asal Indonesia sudah merasakan kelelahan akibat 'lockdown'

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News