Kelompok 14 Tak Gubris Deadline

Kelompok 14 Tak Gubris Deadline
Kelompok 14 Tak Gubris Deadline
JAKARTA - Masa depan Indonesian Premier League (IPL) kian tidak jelas. Imbauan sang pengelola, PT Liga Primer Indonesia Sportindo (PT LPIS), kepada 14 klub yang berniat berkompetisi sendiri di bawah bendera PT Liga Indonesia (PT LI) agar memberi kepastian berpartisipasi di IPL sebelum 26 Oktober nanti tak digubris.

Sejumlah klub anggota "Kelompok 14"  menyatakan akan tetap berkompetisi dalam Indonesian Super League (ISL) yang dikelola PT LI sesuai keputusan kongres tahunan PSSI di Bali, Januari lalu. Sedangkan PSSI juga belum memiliki gambaran apa yang akan dilakukan seandainya "pemberontakan" itu benar dilakukan.

Sriwijaya FC, Palembang, salah satu anggota Kelompok 14 misalnya, malah menilai PSSI terlalu arogan dengan menetapkan deadline seperti itu. "Mereka (PSSI) selalu memberikan ancaman kepada klub-klub. Harusnya klub-klub ini dilindungi dan diajak berbicara. Kami tetap ada di kelompok 14, kami akan tetap bersama teman-teman klub yang lain menegakkan kebenaran," kata Hendri Zainudin, direktur SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri.

Yuhro Nur Efendi, manajer Persela, juga menyatakan pihaknya sudah membulatkan tekad untuk tak menmgikuti kompetisi ala PSSI. Mereka bersikukuh untuk tampil pada ISL yang menjadi gawe PT Liga Indoensia. "PT Liga lebih profesional dan kami sudah membulatkan tekad untuk mengikuti ISL, bukan IPL. Kami tak akan mendaftarkan meski PSSI memberikan batas waktu 26 Oktober nanti," kata Yuhro Nur.

JAKARTA - Masa depan Indonesian Premier League (IPL) kian tidak jelas. Imbauan sang pengelola, PT Liga Primer Indonesia Sportindo (PT LPIS), kepada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News