Keluar Penjara, Saleh Djasit Dirikan Pesantren

Keluar Penjara, Saleh Djasit Dirikan Pesantren
Keluar Penjara, Saleh Djasit Dirikan Pesantren
PEKANBARU - Mantan Gubernur Riau, Saleh Djasit, kemarin (16/8) resmi keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Bangkinang, untuk menjalani masa pembebebasan bersyarat. Mantan anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar itu mengatakan, setelah keluar dari penjara, dirinya hanya mau berpikir tentang masa depan, bukan masa lalu. Pria kalem itu punya keinginan mendirikan pesantren.

"Saya sudah pikirkan bentuknya seperti pesantren, namun di sana bisa belajar sambil bekerja, ya seperti politekniklah," ujar Saleh Djasit. Dia mengatakan, ingin menikmati hari tuanya dengan tenang.

Dijelaskan, pesantren yang akan didirikan itu nanti untuk memampung siswa yang tidak mampu namun punya niat bersungguh-sungguh ingin belajar dan bekerja. Saat ditanya apakah sekolah tersebut gratis, Saleh mengatakan dengan bekerja di pesantren yang akan didirikannya itu, siswa akan mendapatkan uang dan bisa sambil menuntut ilmu. "Mereka bisa bekerja dan hasilnya nanti bisa membiaya sekolah mereka," ujar mantan orang nomor satu di Pemprov Riau yang terjerat kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran itu.

Rencananya, lokasi pesantren tidak jauh dari Pekanbaru. "Ya diantara Kampar dengan Pekanbarulah, kita usahakan agar berada ditengah-tengah sehingga bisa menampung lebih banyak lagi siswa yang memerlukan pendidikan," ungkap Saleh. Saleh juga mengatakan bahwa dia akan menetap di Kampar bersama keluarganya. Dia pun mengungkapkan rasa senangnya bisa kembali ke kampung halamannya.

PEKANBARU - Mantan Gubernur Riau, Saleh Djasit, kemarin (16/8) resmi keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Bangkinang, untuk menjalani masa pembebebasan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News