Keluarga Besar

Oleh Dahlan Iskan

Keluarga Besar
Dahlan Iskan bersama Panji Dwi Anggara. Foto: beerita.id

Ikut juga istri Panji --yang dinikahinya enam tahun lalu. Ikut juga Adit, adik bungsu Panji yang wajah maupun gendutnya mirim pinang dibelah.

Panji memang belum dikaruniai anak. Mereka biasanya selalu berempat itu di rumah ibunya itu. Rumahnya yang dibeli belum lama ini tidak ditempati.

Panji sebenarnya ingin punya anak. Pun kalau harus lewat bayi tabung. Panji dan istri sudah konsultasi ke dokter Oky --ahli bayi tabung di Surabaya.

Panji juga sudah menabung untuk biaya bayi tabungnya itu. Hanya saja Covid-19 keburu datang. Program itu ditunda --sampai ia merasa sesak nafas itu. Dan dibawa ke klinik itu.

Diketahuilah: detak jantung Panji tinggal 40. Diketahui juga SGPT dan SGOT-nya tinggi. Di atas 100.

Lewat perjuangan teman-temannya Panji akhirnya dapat rumah sakit. Ibu-istri-adik pulalah yang membawanya ke RS. Mereka pula yang terus menunggu. Ia harus dibantu alat untuk menambah oksigen.

Tidak juga membaik.

Ketika keadaan terus memburuk Panji tidak mendapat ICU --penuh semua.

Ia meninggal bukan karena Covid, tetapi jenazahnya tidak bisa diambil dari rumah sakit --kalau tidak dimasukkan peti mati. Namanya: Panji Dwi Anggara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News