Keluarga Curiga Otopsi Rekayasa

Keluarga Curiga Otopsi Rekayasa
MENGADU: H Ma’sum, membawa foto putranya Herman, satu dari tiga TKI asal Peringgasela, Lombok Timur yang menjadi korban penembakan Polisi Diraja Malaysia di Komnas HAM, Jakarta, Rabu (2/5). Foto: Zulhakim/JPNN
JAKARTA - Meski Polri telah memastikan tidak ada pencurian organ terhadap tiga TKI asal Lombok Timur, NTB, namun pihak keluarga belum yakin dengan hasil otopsi kepolisian. Rabu (2/5), keluarga TKI tersebut mendatangi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk mengadukan kasus yang diderita keluarganya.

Mereka  masih tidak yakin dengan hasil akhir pemeriksaan polisi mengenai jasad para buruh migran itu. ‘’Saya tidak yakin itu (organ) anak saya,’’ ujar Ma’sum, orang tua almarhum Herman, salah seorang TKI yang menjadi korban penembakan di Malaysia saat mendatangi Komnas HAM.

Diceritakannya dalam proses otopsi ia ikut hadir bersama tim dokter forensik Polda NTB. saat itu ia menyaksikan seluruh organ telah terpotong dan tertumpuk menjadi satu di bagian perut. Saat itulah dokter menunjukkan bagian-bagian tubuh yang sebelumnya diduga hilang seperti hati, ginjal, jantung dan lainnya.

Namun Ma’sum dan keluarga yang belum yakin dengan keterangan tersebut malah menduga organ di dalam jenazah Herman adalah organ orang lain yang dimasukkan ke dalam tubuh. Sementara organ Herman yang masih segar telah dicuri.

JAKARTA - Meski Polri telah memastikan tidak ada pencurian organ terhadap tiga TKI asal Lombok Timur, NTB, namun pihak keluarga belum yakin dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News