Keluarga Curiga Otopsi Rekayasa

Keluarga Curiga Otopsi Rekayasa
MENGADU: H Ma’sum, membawa foto putranya Herman, satu dari tiga TKI asal Peringgasela, Lombok Timur yang menjadi korban penembakan Polisi Diraja Malaysia di Komnas HAM, Jakarta, Rabu (2/5). Foto: Zulhakim/JPNN
‘’Karena itu  juga perlu dilakukan tes DNA, untuk memastikan bahwa organ-organ tersebut benar-benar milik almarhum,’’ tambah praktisi hukum Sira Prayuna, yang turut hadir di Komnas HAM.

Sementara itu pihak Migrant Care yang mendampingi keluarga korban mengadu ke Komnas HAM menambahkan, hingga kini sejumlah kejanggalan masih tersisa dari kasus tersebut. Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah mengatakan bahwa selama otopsi berlangsung pihak keluarga tidak  mendapatkan penjelasan mengenai fakta yang terjadi terhadap ketiga korban.

"Dan hasil otopsi resmi hingga hari ini belum disampaikan kepada keluarga sementarapemerintah sudah mengumumkan hasil tersebut kepada publik,’’ ujar Anis.

Sementara itu terkait pengaduan itu, Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim mengatakan, pihaknya akan akan melakukan penyelidikan. Tim yang menganani kasus tersebut sudah dibentuk dan segera memulai penyelidikan untuk menelusuru dugaan kejanggalan kematian tiga TKI itu. ‘’Kami akan segera ke Malaysia untuk mendapatkan info sedetail-detailnya,’’ ujar Ifdhal.

JAKARTA - Meski Polri telah memastikan tidak ada pencurian organ terhadap tiga TKI asal Lombok Timur, NTB, namun pihak keluarga belum yakin dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News