Keluarga Haeny, Mantan Bupati Tuban, dan Kisah Istana Pribadinya (2-Habis)
Butuh Tiga Tahun untuk Garap Jati Super
Senin, 08 Agustus 2011 – 04:28 WIB
Di antara puluhan kendaraan kuno koleksinya, Ali paling senang mobil Hardtop berpelat S 99. Mobil keluaran 70-an tersebut sering terlihat dibawa pria kelahiran Palang, Tuban, tersebut.
Untuk merawat mobil-mobil kunonya, Ali memercayakan kepada Totok, salah seorang staf pemkab setempat. Sejak koleksi mobil antik mantan bosnya menjadi sorotan publik, tampaknya, Totok mulai menghindar. Ketika wartawan koran ini menghubungi nomor ponselnya, istri Totok yang menerima meminta untuk menghubungi kembali sesaat kemudian. Namun, setelah tahu yang menelepon adalah wartawan, panggilan tak pernah diangkat lagi.
Untuk mengetahui lebih jauh jenis kuda piaraan Ali, wartawan koran ini kemarin menghubungi salah seorang pengusaha di Tuban yang sedikit tahu seluk-beluk kuda tunggangan. Tanpa sadar, setelah mengunjungi kandang kuda milik Ali pada Jumat lalu (5/8), pejabat tersebut mengungkapkan, satu di antara tiga kuda di kandang itu berasal dari Sumbawa. Hal itu bisa dilihat dari ciri hewan tunggangan tersebut. Salah satunya, berpostur tinggi besar dan tegap. Pada 2006, di Sumbawa, kuda tersebut dibanderol minimal Rp 60 juta per ekor. (c5/nw)
Selama sepuluh tahun menjabat bupati Tuban, pasangan Haeny Relawati Rini Widyastuti dan Ali Hasan tidak hanya menjadi simbol kekuasaan di Bumi Ronggolawe
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor