Keluarga I Made Purnabawa, Korban Pembunuhan Sadis di Jembrana, Bali

Ajak Kakak Jalan-Jalan Terakhir ke Karangasem

Keluarga I Made Purnabawa, Korban Pembunuhan Sadis di Jembrana, Bali
KENANGAN: Foto I Made Purnabawa bersama putri dan istrinya. Ketiganya menjadi korban pembunuhan yang diduga didalangi oleh sopir mereka. Foto: DOK RADAR BALI/JPNN
Purnabawa menikah dengan Ayu sekitar sembilan tahun lalu. Keduanya lengket lantaran Ayu bekerja di jasa laundry dan ngekos di rumah Ketut Budiani, bibi Purnabawa. Ayu berasal dari Banyuning, Buleleng. Sejak enam tahun lalu, Ayu bekerja di Novotel sebagai terapis spa.

Ratna memiliki kenangan yang tak terlupakan sebelum Purnabawa sekeluarga ditemukan meninggal. Minggu pagi lalu (12/2) Purnabawa meneleponnya dan mengajak jalan-jalan. Purnabawa dan Ratna sekeluarga akhirnya melancong ke Karangasem.

"Minggu itu hari yang tidak dapat terlupakan. Isinya ceria saja. Kami semua tertawa. Yang namanya susah di hari itu nggak ada. Kami ke Gua Lawah dan Taman Ujung," jelas dia. Siapa sangka, itu adalah hari terakhir Ratna bisa berjalan-jalan bersama adiknya.

Kesedihan juga dirasakan Guru Kiyul, kakek Ni Luh Ayu Sri Mahayoni, istri Purnabawa. "Kami sekeluarga tidak menyangka bakal seperti itu. Cucu (Ayu) yang saya besarkan, hidupnya berakhir seperti itu," ujarnya.

SETELAH tiga hari "hilang", I Made Purnabawa beserta istri dan anaknya ditemukan tak lagi bernyawa Senin lalu (20/2). Ketiganya menjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News