Keluarga Pelaku Penyerangan 7 Siswa di Sabu Segera ke Kupang
Kapolda juga membeberkan tentang kepribadian pelaku yang oleh keterangan sejumlah pihak adalah sosok pendiam dan susah bersosialisasi dengan orang sekitar.
“Bahkan informasi yang kami dapat di Sabu, anak ini (pelaku) selama kontrak di sana juga tertutup. Sangat tertutup. Bahkan saat tuan rumah mengadakan hajatan, dia tidak mau keluar dan tetap di kamar terus. Ini yang harus kami dalami mengapa seperti itu,” beber Kapolda.
Kapolda juga membenarkan informasi yang menyebutkan kalau pelaku datang ke Sabu Raijua bukan sebagai pedagang, tetapi sempat mendatangi beberapa sekolah untuk melamar pekerjaan tetapi ditolak karena menurut informasi bidang ilmunya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan di sana.
Terkait tewasnya pelaku, Kapolda katakan pihaknya masih menunggu situasi di Sarai benar-benar kondusif untuk selanjutnya melakukan tindakan penyelidikan terhadap kematian pelaku karena juga merupakan pelanggaran hukum.
“Kami sekarang masih fokus untuk mengembalikan situasi aman di Sabu Raijua,” kata Kapolda.
Sementara itu, tujuh siswa SDN 1 Seba yang menjadi korban penganiayaan Irwansyah sudah dizinkan pulang ke rumah oleh pihak Puskesmas Menia.
Para korban sudah dalam kondisi stabil dan akan menjalani masa penyembuhan. Luka sobek pada bagian wajah, leher dan tangan para korban sudah berangsur membaik.(JPG/joo/fri/jpnn)
KUPANG - Kapolda NTT, Brigjen Pol E. Widyo Sunaryo mengatakan pelaku Irwansyah terindentifikasi lahir di Bekasi, 28 Mei 1984, dan merupakan warga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- TP PKK Intan Jaya Dukung Penuh Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional Polio
- FGD Dengan Pelaku Transpostasi Umum, Begini Pesan Irjen Iqbal Agar Lakalantas Menurun
- Korlantas Polri akan Menindak Kendaraan yang Menggunakan Klakson Telolet
- KA Banyubiru Semarang-Solo Bakal Layani Penumpang di Stasiun Telawa Mulai Juni, Ini Jadwalnya
- Polda Jateng Hentikan Kasus Pelaporan terhadap Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa
- 100 Lampu PJU Program Developer Peduli Dipasang di Gandus Palembang, Ratu Dewa Bilang Begini