Keluarga Tertuduh Penculik Anak Itu Menuntut Keadilan
jpnn.com, PONTIANAK - Keluarga Maman Budiman, 53, korban tewas akibat pengeroyokan warga yang termakan isu penculikan anak menuntut keadilan.
Mereka meminta kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut hingga para pelaku mendapat hukuman setimpal.
Suasana haru menyelimuti rumah duka, tepatnya di Warung Pojok, Jalan Ahmad Marzuki, Pontianak, Senin (27/3) kemarin. Sejak pagi, orang terdekat dan para kerabat telah ramai berkumpul di sana.
Segala hal yang berkaitan dengan prosesi pemakaman dipersiapkan. Sebagian dari kerabat wanita terlihat tengah merangkai bunga, sambil menunggu kedatangan jenazah untuk disemayamkan.
Cucu korban, yang juga pemilik warung makan tempat sehari-hari almarhum bekerja, Cahyo Ribowo (29) menuturkan, sudah sekitar enam tahun almarhum bekerja di sana.
Ayah dua anak yang dikenal sangat supel itu merupakan adik dari nenek Cahyo. Asalnya dari Kota Bandung.
"Almarhum yang sehari-hari belanja untuk keperluan rumah makan ini. Subuh sudah turun ke pasar. Lalu siangnya di sini, bagian bakar-bakar ayam. Kadang kerja juga di pelabuhan, bantu-bantu bongkar muat kapal," ungkapnya kepada Pontianak Pos, Senin.
Cahyo menceritakan, awalnya almarhum masih sering pulang pergi dari Pontianak ke Bandung. Namun setelah bercerai dari sang istri, sekitar dua tahun lalu, dia mantap tinggal di Pontianak dan diikuti anak sulungnya. Sementara anak kedua yang baru saja berkeluarga tetap tinggal di Bandung.
Keluarga Maman Budiman, 53, korban tewas akibat pengeroyokan warga yang termakan isu penculikan anak menuntut keadilan.
- Liur Sedap
- Pontianak Masuk 10 Kota Terendah Inflasi se-Indonesia, Ani Sofian Merespons Begini
- Duplikasi Jembatan Kapuas I Pontianak Hampir 100 Persen, segera Diuji Coba
- Berpita Hitam di Tangan, Ribuan Anak Muda Kalbar Ingin Ganjar Selamatkan Demokrasi
- Kampanye Akbar PSI Mawar Melawan, Kaesang Ajak Warga Pontianak Coblos Muka Gibran
- Warga Sebut Akses Internet di Pontianak Lemot, Anies Janjikan Kecepatan 100 Mbps